Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Keinginan Bharada E Belum Terkabulkan, Kompak dengan Bripka RR Bikin Kuat Maruf Terpojok

Bharada E alias Richard Eliezer berharap, keinginannya tersebut bisa terkabul sebelum persidangan kasus kematian Brigadir J berjalan nanti.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Sumber: YouTube Polri TV Radio
Apa keinginan Bharada E yang belum terkabulkan? Di sisi lain, Bharada E dan Bripka RR tampaknya kini kompak buat Kuat Maruf terpojok soal insiden di Magelang. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ada satu keinginan Bharada E yang belum terkabulkan sampai saat ini.

Bharada E alias Richard Eliezer berharap, keinginannya tersebut bisa terkabul sebelum persidangan kasus kematian Brigadir J berjalan nanti.

Lantas, apa keinginan Bharada E yang belum terkabulkan?

Di sisi lain, Bharada E saat ini tampaknya kompak dengan Bripka RR hingga bikin Kuat Maruf makin terpojok.

Hal itu terkait apa yang terlihat dari Kuat Maruf di Magelang sehari sebelum pembunuhan Brigadir J terjadi di Duren Tiga.

Baca juga: Beda dengan Komnas HAM, Bripka RR Tak Curiga Ada Pelecehan di Magelang, Ferdy Sambo dan Putri Akur

Keterangan itu kemudian diungkapkan langsung pengacara Bripka RR, Erman Umar di YouTube Aiman Kompas TV.

Erman Umar menuturkan adanya kesaksian yang bersinggungan antara Bripka RR dan Bharada E.

Kejadian itu mereka lihat saat keduanya pulang dari sekolah anak Putri Candrawathi.

Bripka RR dan Bharada E saksikan Kuat Maruf tegang dan panik?
Bripka RR dan Bharada E saksikan Kuat Maruf tegang dan panik? (Wartakota/ Yulianto)

"Ada sedikit kejadian yang dialami yang dilihat oleh Ricky dan Richard setelah diminta pulang oleh Ibu PC," terang Erman dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Minggu (11/9/2022).

Peristiwa itu terjadi di rumah Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Magelang.

"Pada saat itu ada kejadian, saat dia kembali di bawah (lantai 1) rumah itu tidak ditemukan pegawai yang lain,"

"RR naik ke tangga atas dan melihat Kuat Ma'ruf ini keadaannya panik dan tegang,. Dia tanya 'ada apa Pak Kuat?'," cerita Erman.

Namun, tak dijelaskan secara terang permasalahan yang membuat sopir Ferdy Sambo dan Putri Candrwathi tersebut khawatir.

Kala itu Kuat hanya mengatakan melihat Brigadir J naik turun tangga yang membuatnya curiga.

"Enggak itu tadi si Yosua, naik turun naik turun, saya tanya, dia lari ke bawah. Dia gak mau dengar saya. Kenapa itu anak," begitu kata Kuat Maruf yang diceritakan Erman Umar.

"Saat itu kata Ricky, kondisi Susi menangis," sambung Erman.

Bripka RR menceritakan bahwa Brigadir J naik ke lantai 2 dan mencoba melihat keadaan Putri Candrawathi yang diduga sakit.

Namun saat itu, Kuat Maruf menghalangi Brigadir J pakai pisau.

Baca juga: Tak Semua Polisi yang Terseret Kasus Brigadir J, Begini Reaksi Bijak Samuel Hutabarat

"Tapi dihalangi oleh Kuat dengan pakai pisau. Akhirnya Josua turun lagi ke bawah," katanya.

Kemudian kata Erman, Kuat mempersilakan Brigadir RR melihat kondisi Putri Candrawathi yang berbaring di dalam kamar di lantai 2 tersebut.

"Dia buka pintu kamar ibu, dan tanya. 'Ada apa Bu?'. Ibu tidak menjawab, tetapi malah bertanya. 'Joshua dimana?'," kata Erman.

Putri Candrawathi sempat tanya keberadaan Yosua kepada Bripka RR.
Putri Candrawathi sempat tanya keberadaan Yosua kepada Bripka RR. (Kolase TribunJakarta)

Menurutnya setelah itu Bripka RR hendak turun ke lantai 1 untuk menemui Brigadir J. 

Namun kata Erman, karena ada ketegangan antara Brigadir J dengan Kuat Maruf, Bripka RR berinisiatif menyembunyikan senjata api milik Brigadir J.

"Kemudian dia berinisiatif, yang mungkin diketahui juga sama Richard. Bagaimanapun Josua ada senjatanya. Ada pisau dan senapan panjang. Bripka RR berinisiatif dipindahin senjatanya ke kamar anaknya Sambo. Di kunci di kamar itu senjatanya. Karena Bripka RR khawatir ada apa-apa. Sebab sebelumnya kan ada ketegangan antara Brigadir J dengan Kuat," ujar Erman.

Yosua ke kamar PC, dengan PC berbaring dengan setengah duduk dan Yosua duduk di lantai.

Sementara pintu tak ditutup ada RR diluar menunggu dan tidak mendengar apa yang dibicarakan di antara keduanya.

Erman Umar menerangkan bahwa ada sekitar 10 menit lalu Yosua keluar dari kamar, dibawalah dia sama RR untuk ke bawah agar tidak bersinggungan lagi dengan Kuat Ma'ruf.

Sesampainya di bawah, RR kembali bertanya kepada Yosua apa yang terjadi namun Yosua menjawab dengan tenang bahwa tidak apa-apa.

Apa keinginan Bharada E yang belum terkabul?

Bharada E masih mengalami trauma luar biasa setelah insiden yang menewaskan Brigadir J tersebut.

Bahkan ketika menjalani rekonstruki, Bharada E gemetar masuk ke lokasi dimana Brigadir J tewas mengenaskan pada Jumat (8/7/2022).

Baca juga: Kantornya Berdekatan dengan Pengacara Ferdy Sambo, Erman Umar Bongkar Asal Usul Bela Bripka RR

Selama penahanannya, Bharada E pun mendapatkan pendampingan dari psikiater.

Ronny Talapessy, pengacara Bharada E mengatakan, kliennya hingga saat ini masih menjalani terapi untuk menghilangkan traumanya.

"Kita kan kemarin melakukan asesement psikolog juga. Terus ada tahapannya kita juga terapi,"

Adegan rekonstruksi pembunuhan berencana Brigadir J saat Bripka Ricky Rizal (kanan) berkomunikasi dengan Bharada E di depan rumah Irjen Ferdy Sambo di Jalan Saguling III, Rabu (30/8/2022).
Adegan rekonstruksi pembunuhan berencana Brigadir J saat Bripka Ricky Rizal (kanan) berkomunikasi dengan Bharada E di depan rumah Irjen Ferdy Sambo di Jalan Saguling III, Rabu (30/8/2022). (Sumber: YouTube Polri TV Radio)

"Kalau kemarin terapinya itu 1,5 jam. Terapi soal trauma. Kita lihat masih ada trauma," kata Ronny Talapessy saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (10/9/2022).

Meskipun begitu, menurut Ronny Talapessy, kondisi Bharada E saat ini lebih baik dari sebelumnya.

Kliennya kini terlihat semakin dekat dengan Tuhan dengan cara banyak berdoa atas kasus yang menjeratnya.

"(Kondisi) Baik, sekarang posisinya lebih mendekat kepada Tuhan, banyak berdoa," kata Ronny.

Bharada E rupanya punya harapan sebelum dirinya sampai di meja hijau alias persidangan.

Sebelum waktu persidangan, polisi muda itu ingin sekali bertemu keluarganya.

"Kita akan minta supaya klien saya bisa dipertemukan dengan orang tua untuk menguatkan mental memulihkan trauma, nanti kita akan minta ke kepolisan, penyidik," kata Ronny.

Meski begitu, Ronny belum merinci kapan akan berkomunikasi dengan pihak kepolisian terkait permintaan kliennya tersebut.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Kesaksian Bripka RR dan Bharada E: Sama-sama Pergoki Kuat Ma'ruf Panik dan Tegang saat di Magelang

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved