Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
BESOK Babak Baru Kasus Ferdy Sambo Cs, Petaka Rabaan Paha hingga Bagian Sensitif Putri Dibeberkan?
Setelah itu, Brigjen Ali bercerita bahwa Brigadir J sempat melakukan tindakan tercela kepada Putri Candrawathi.
Penulis: Abdul Qodir | Editor: Acos Abdul Qodir
PN Jakarta Selatan telah merilis surat dakwaan Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir J, melalui Sistem Informasi Penelurusan Perkara (SIPP) PN Jakarta Selatan.
Baca juga: Ferdy Sambo Punya Junior, Jejaknya Diikuti Teddy Minahasa Jadi Irjen Polisi Terjerat Hukum
Dalam surat dakwaan atas perkara dengan nomor 796/Pid.B/2022/PN JKT.SEL, disebutkan kasus pembunuhan Brigadir J bermula dari kejadian di rumah pribadi Ferdy Sambo di Magelang, Jawa Tengah, pada Kamis, 7 Juli 2022.
Saat itu terjadi keributan antara Brigadir J dengan saksi Kuat Ma’ruf.

Pada pukul 19.30, istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, menelpon ajudan Sambo lainnya bernama Richard Eliezer alias Bharada E yang saat itu berada di Masjid Alun-Alun Kota Magelang.
Putri meminta Bharada E dan Ricky Rizal kembali ke rumah. Sesampainya di rumah, kedua asisten Sambo itu mendengar ada keributan.
Kedua ajudan itu lantas masuk kamar Putri Candrawathi di lantai 2 yang itu sedang tiduran berselimut di atas kasur.
"Saat itu Ricky Rizal bertanya ‘ada apa, Bu?’ dan dijawab Putri, ‘Yosua (Brigadir J) di mana’,” bunyi kutipan dalam surat dakwaan Ferdy Sambo.
Setelah itu, Putri Candrawathi meminta Ricky Rizal memanggil Brigadir J.
Ricky Rizal tak langsung memanggil Brigadir J, dia justru turun ke lantai satu dan mengambil senjata api HS Nomor seri H233001 milik Brigadir J, serta mengambil senjata laras panjang jenis Steyr Aug, Kal. 223, nomor pabrik 14USA247.
Dia kemudian mengamankan senjata itu di kamar putra Sambo.
Baca juga: Jelang Sidang Ferdy Sambo, Wanita yang Sempat Dicurigai Sebagai Putri Candrawathi Muncul Kembali
Setelah itu, Ricky Rizal baru menghampiri Brigadir J yang berada di depan rumah. Di sana terjadi percakapan dan Brigadir J mengatakan bahwa Kuat Ma’ruf marah pada dirinya.
Sebagaimana perintah Putri, Ricky Rizal lalu membujuk Brigadir J untuk bersedia menemui Putri di kamarnya yang berada di lantai 2.
Brigadir J bersedia menemui Putri.
Dalam pertemuan itu, Brigadir J duduk di lantai, sedangkan Putri duduk di kasur sambil bersandar. Kemudian, Ricky meninggalkan keduanya sekitar 15 menit. Setelah itu, Brigadir J keluar.
Setelah Brigadir J meninggalkan kamar pribadi Putri, Kuat Ma’ruf meminta Putri melapor kepada Ferdy Sambo.