Kaleidoskop 2022

Kaleidoskop 2022: Kasus Polisi Tembak Polisi di Tahun Ini Bukan Cuma Dilakukan Ferdy Sambo

Sejumlah kasus penembakan yang dilakukan polisi terhadap sesama polisi terjadi beberapa kali di tahun 2022 ini.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Kolase Tribun Jakarta/Istimewa
Sejumlah kasus penembakan yang dilakukan polisi terhadap sesama polisi terjadi beberapa kali di tahun 2022 ini. Yang paling menghebohkan tentunya kasus pembunuhan Brigadir J yang terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022). 

Ade mengungkapkan latarbelakang penembakan adalah PS terlibat dalam aksi kejahatan pemerasan.

Anggota Polres Wonogiri berinisial PS disebut melakukan pemerasan bersama empat rekannya.

Seakan Tak Ada Habisnya, Polisi Tembak Polisi Terjadi Lagi: Pelaku dan Korban Juga Saling Kenal

Mereka adalah SNY (22), RB (43), TWA (39), dan ES (36).

Ade mengatakan korban pemerasan diketahui berinisial WP (66) warga Pajang, Kecamatan Laweyan, Solo.

"Tanggal 18 April 2022 korban atas nama WP membuat surat pengaduan ke Polresta Solo dan ditindaklanjuti dengan upaya penyelidikan oleh Tim Resmob Polresta Solo," ujar Ade, dalam keterangannya, Rabu (20/4/2022).

Sehari berselang, kepolisian melaksanakan gelar perkara penentuan status lidik.

Dari hasil penyelidikan yang telah dilakukan didapati kasus meningkat menjadi penyidikan.

"Sekaligus dilakukan gelar perkara penentuan tersangka dalam tindak pidana yang terjadi," katanya.

Ade mengungkap modus operandi yang digunakan para pelaku dalam memeras korban.

Ilustrasi garis polisi
Ilustrasi garis polisi (Tribunnews.com)

Mereka kedapatan mengintai orang yang melakukan check-in di hotel, dan mengabadikan momen korban bersama wanita.

"Komplotan pelaku mengintai orang yang check-in di hotel dan selanjutnya mendokumentasikan sasarannya dengan difoto saat bersama wanita ketika meninggalkan hotel," katanya.

Berbekal foto tersebut, Ade mengatakan para pelaku komplotan meminta uang dengan cara memaksa alias memeras kepada korbannya.

"Dengan ancaman jika tidak menyerahkan sejumlah uang yang diminta, akan dilaporkan ke pihak berwajib," kata Ade.

Meski demikian, dalam rilis yang diberikan kepada wartawan, Ade tak menjelaskan, mengapa penangkapan itu harus disertai dengan tembakan kepada sasaran.

Baca artikel lainnya dari TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved