Kasus Serial Killer Bekasi dan Cianjur

Wowon Tak Segan Bunuh Anak Kandungnya Demi Kesuksesan, Polisi Dalami Kemungkinan Ritual Pesugihan

Neng Ayu berhasil selamat setelah keluarganya keracunan di Bekasi. Namun Bayu meninggal dunia dan jasadnya dikubur pelaku di kediamannya di Cianjur.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Kolase TribunJakarta
Wowon Erawan alias Aki tak segan membunuh anak kandungnya demi mendapatkan kesuksesan. Wowon dan dua orang lainnya, Dede dan Duloh merupakan pelaku pembunuhan berantai dengan total korban 9 orang di Cianjur, Bekasi, dan Garut. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Wowon Erawan alias Aki tak segan membunuh anak kandungnya demi mendapatkan kesuksesan.

Wowon dan dua orang lainnya, Dede dan Duloh merupakan pelaku pembunuhan berantai dengan total korban 9 orang di Cianjur, Bekasi, dan Garut.

Dua anak menjadi korban kekejian tiga pelaku yakni Bayu (2) dan Neng Ayu (5).

Neng Ayu berhasil selamat setelah keluarganya keracunan di Bekasi. Namun Bayu meninggal dunia dan jasadnya dikubur pelaku di kediamannya di Cianjur.

Bayu dan Neng Ayu merupakan anak kandung Wowon hasil dari pernikahannya dengan Ai Maemunah.

Namun nahasnya, Wowon tega membunuh anak kandungnya sendiri. Apa alasannya?

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, mengungkapkan anak-anak menjadi target Wowon cs untuk dibunuh agar memberikan kesuksesan.

"Keterangan pelaku, ini tetap masih menjadi pencatatan penyidik terkait dengan kenapa anak-anak menjadi bagian daripada korban," ujarnya kepada wartawan, Selasa (24/1/2023),

"Secara hasil pemeriksaan, pengakuannya adalah untuk memberikan kesuksesan," jelas Trunoyudo.

Saat ini, polisi tengah mendalami kemungkinan adanya ritual pesugihan yang dilakukan Wowon Cs.

Baca juga: Wowon Cs Tebar Janji Manis yang Di Luar Nalar Sehingga Bikin Para Korban TKW Tergiur Ikut Bisnisnya

"Kalimat yang diucapkan kesuksesan berkarier tentunya kemampuan supranatural yang selama ini disampaikan, ya kemungkinan seperti itu (pesugihan)," ungkap Trunoyudo.

Trunoyudo menjelaskan, penyidik bekerja sama dengan tim psikologi forensik untuk mendalami latar belakang para tersangka melakukan tindak kejahatan tersebut.

"Tetapi kan secara scientific nanti perlu diungkap melalui psikologi forensik."

"Dalam mengungkap, psikologi forensik kan perannya di situ jelas mengungkap latar belakang apa pelaku melakukan hal tersebut," sambungnya.

Wowon Erawan, Pembunuh berantai para korban di Cianjur dan Bekasi dan (Kanan foto) Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi
Wowon Erawan, Pembunuh berantai para korban di Cianjur dan Bekasi dan (Kanan foto) Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi (Tangkapan Layar Kompas TV dan Istimewa)

Wowon pun ikut tipu Duloh dan Dede

Polisi mengungkap Wowon berakting sebagai 'Aki Banyu', yang memiliki kekuatan supranatural.

"Modus operandi lain para pelaku yang ini cukup unik. Ternyata tersangka Wowon ini berperan sebagai Aki Banyu, selain atas nama Wowon yang berperan mengantarkan korban untuk dieksekusi," ucap Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, pada Selasa (24/1/2023).

"Ternyata yang bersangkutan ini berperan sebagai Aki Banyu sebagai figur fiktif," imbuhnya.

Hengki mengatakan salah satu saksi yang hampir menjadi korban bercerita diperintahkan Aki Banyu, yang tak lain adalah Wowon, untuk menyeberang laut dan berdiri di pinggiran kapal.

Wowon alias Aki Banyu mengatakan kepada korbannya apabila inggin sukses makan harus menyeburkan diri ke laut.

Saksi tersebut batal melakukan hal konyol itu karena merasa curiga.

"Salah satu saksi ini ada yang menyampaikan pada saat itu saya disuruh di pinggir kapal. 'Saya curiga akan didorong ke laut'," ucap Hengki.

"Ternyata setelah dikonfirmasi kepada tersangka ternyata benar. Saya bertanya kepada tersangka, tersangka bilang apa 'bila ingin sukses harus menyebur ke laut'," imbuhnya.

Baca juga: Tak Bisa Diinterogasi Biasa, Wowon Baru Tunjukkan Keberadaan Korban yang Dibunuhnya Saat Mendalang

Setelah diselidiki lebih dalam, sosok TKW yang terjun ke laut ternyata tak hanya Siti.

"Yang kami dalami saat ini ternyata yang ada di Bali, yang terjun ke laut bukan hanya Siti tetapi juga Noneng," ucap Hengki.

Tidak hanya korban, sandiwara Wowon soal sosok sakral Aki Banyu juga mampu memperdaya dua tersangka pembunuhan berantai yang lain, yakni Duloh dan Dede.

Sosok fiktif Aki Banyu yang ternyata memerintahkan Duloh dan Dede untuk membunuh para korbannya.

Namun Duloh dan Dede, yang merupakan partner in crime Wowon, baru mengetahui sosok di balik Aki Banyu itu adalah Wowon setelah diperiksa polisi.

Wowon Eriawan harus membunuh anaknya untuk mendapatkan kesuksesan.
Dua anak menjadi korban kekejian tiga pelaku yakni Bayu (2) dan Neng Ayu (5).. (Kolase TribunJakarta)

"Saat kami tangkap, hape atas nama Aki Banyu itu dipegang oleh Wowon," ucap Hengki.

"Jadi tokoh yang paling dianggap sakral, yang susah ditemui, yaitu Wowon,"

"Aki Banyu ini yang memerintahkan melakukan pembunuhan terhadap para korba,"

"Bahkan tersangka Duloh dan Dede setelah sekian tahun baru tahu Aki Banyu itu adalah Wowon ya setelah ditangkap," imbuhnya.

Hengki lalu mengungkapkan penyebab Duloh dan Dede dapat diperdaya oleh Wowon.

Wowon rupanya memanfaatkan kemampuannya sebagai dalang.

Saat menghubungi Duloh dan Dede, Wowon menggunakan suara yang berbeda layaknya dalang yang tengah memerankan lakon.

"Mengapak kok Duloh dan Dede bisa terpedaya?" tanya Hengki.

"Karena suaranya memang berbeda. Ternyata memang Wowon ini selain pekerjaan lain adalah profesinya dalang, jadi suaranya bisa berubah-uubah dan dipraktekkan saat pemeriksaan kemarin," imbuhnya.

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved