Kasus Serial Killer Cianjur dan Bekasi
Cerita TKW Hana Lolos dari Pembunuhan Berantai Wowon Cs Gara-gara Hujan Deras
Kepada polisi, Wowon Cs mengaku meraup uang sebesar Rp 1 miliar dari setoran penggadaan uang dua TKW tersebut.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR MINGGU - Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) bernama Hana selamat dari pembunuhan berantai Wowon Cs.
Hana merupakan salah satu dari 11 TKW yang ditipu oleh tiga pembunuh berantai dengan modus penggandaan uang supranatural.
Adapun tiga tersangka dalam kasus ini adalah Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Duloh (63), dan M Dede Solehuddin (35).
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan, Hana sempat menagih hasil penggandaan uang kepada Wowon Cs.
Saat itu, Hana baru kembali ke Indonesia setelah bekerja sebagai TKW di Arab Saudi.
"Keterangan Hana TKW korban penipuan Wowon Cs bahwa sepulangnya yang bersangkutan bekerja dari Saudi Arabia sempat menuntut mengenai hasil dari penggandaan uang ke rumah Dede di Cianjur, namun pada saat itu tidak ada kepastian hingga kemudian Hana kembali pulang," kata Indrawienny kepada wartawan, Kamis (26/1/2023).
Baca juga: Masih Utuh, Kain Kafan Halimah Korban Pembunuh Berantai Wowon Cs Bakal Dibuka di Jakarta
Setelahnya, sambung Indrawienny, Hana menerima SMS dari tersangka Dede.
Dalam pesan singkatnya, Dede meminta Hana datang ke rumah Duloh antara tanggal 28 dan 29 Desember 2022 untuk mengambil hasil penggandaan uang.
"Namun pada pada tanggal tersebut karena hujan deras, sehingga Hana tidak jadi ke Cianjur," ungkap Indrawienny.
Hana baru bisa menyambangi rumah Duloh di Cianjur pada 8 Januari 2023.
Akan tetapi, ketika tiba di rumah Duloh, Hana tidak dapat bertemu tersangka.
"Di sana yang bersangkutan tidak bertemu dengan Dede di rumahnya dengan alasan Dede sudah satu minggu tidak pulang ke rumah," ujar Indrawienny.
"Diketahui dari keterangan Dede bahwa terkait dengan kedatangan Hana tanggal 28 atau 29 Desember tersebut adalah rencananya akan dieksekusi oleh Duloh," tambahnya.
Baca juga: Wowon Cs Tebar Janji Manis yang Di Luar Nalar Sehingga Bikin Para Korban TKW Tergiur Ikut Bisnisnya
Dalam kasus ini Wowon Cs diketahui membunuh sembilan orang, di mana tujuh korban di antaranya masih memiliki hubungan keluarga.
Sedangkan dua korban lainnya merupakan Tenaga Kerja Wanita (TKW) bernama Siti Fatimah dan Farida.
Kepada polisi, Wowon Cs mengaku meraup uang sebesar Rp 1 miliar dari setoran penggadaan uang dua TKW tersebut.
Siti dan Farida tertipu janji manis Wowon Cs yang mengaku memiliki kekuatan supranatural hingga dapat menggandakan uang.
"Hasil keterangan tersangka ini kurang lebih Rp 1 miliar," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Minggu (22/1/2023).

Namun, Hengki menyebut hingga saat ini penyidik masih mendalami pengakuan para tersangka.
"Terkait dana-dana, kita masih mendalami. Ini belum tuntas," ujar eks Kapolres Metro Jakarta Pusat itu.
Ia menjelaskan, penyidikan dilakukan secara berkesinambungan untuk merangkai fakta dan menelusuri motif sebenarnya dari para tersangka.
"Penyidikan kami ini sifatnya berkesinambungan. Dari fakta ini kita dalami, ketemu fakta kita dalami lagi. Sehingga apakah ada kemungkinan tersangka dan korban yang lain kita tuntaskan semua, termasuk dalam motif," ucap Hengki.
Satu Keluarga Keracuna di Bekasi, Ternyata Diracun Pestisida
Kasus pembunuhan berantai ini berawal dari satu keluarga yang ditemukan tewas di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.
Ketiga korban, Ai Maimunah serta dua anaknya, Ridwan Abdul Muiz (21) dan Muhammad Riswandi (20), mulanya diduga tewas karena keracunan.
Namun, setelah melakukan penyelidikan, polisi menemukan fakta bahwa ketiganya dibunuh dengan cara diracun kopi pestisida.
Baca juga: Polisi Ungkap Hasil Autopsi Temuan Kerangka Wanita di Rorotan, Diduga Umur Kematiannya 3-12 Bulan
Saat menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan sebuah lubang yang disiapkan untuk mengubur jenazah ketiga korban.
Polisi lalu menangkap Wowon dan Duloh di Cianjur, Jawa Barat. Sedangkan Dede ditangkap di Bekasi.
Dede sebelumnya sempat dikira sebagai salah satu korban karena ikut meminum kopi pestisida.
Namun, belakangan ia diketahui bersekongkol dengan Wowon dan Duloh.
Lima Orang Dibunuh di Cianjur, Satu TKW Dibuang ke Laut
Berdasarkan pengakuan para tersangka, terdapat enam korban lain yang lebih dulu dibunuh Wowon Cs di Cianjur dan Surabaya.
Lima korban di Cianjur yaitu Noneng, Wiwin, Bayu, Halimah, dan Farida. Empat di antaranya dikubur di tiga lubang di kediaman tersangka Duloh.
"Lubang pertama berisi kerangka anak kecil diduga atas nama Bayu, umur dua tahun, di samping rumah pelaku Duloh," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran saat merilis kasus ini, Kamis (19/1/2023).
Di lubang kedua, sambung Fadil, berisi dua kerangka manusia yang diduga bernama Noneng dan Wiwin.
"Lubang ketiga berisi tulang yang diduga bernama Farida," ungkap Kapolda.
Sementara itu, korban Halimah dimakamkan secara wajar.
Baca juga: Niat Menikahi Janda Muda, Pria di Ciracas Dikeroyok Hingga Kritis Gara-gara Eks Suaminya Tak Terima
Sebelum Noneng tewas dihabisi, rupanya dia sempat membantu aksi Wowon.
Seorang TKW bernama Siti Fatimah (31) tewas didorong Noneng mertua Wowon di perairan Bali, pada Februari 2021.
Noneng diduga menghabisi nyawa Siti dalam perjalanan ke mataram.
Wowon lah yang memerintahkan noneng sebagai eksekutor karena tenaga kerja asal Garut itu terus menagih janji terkait hasil penggandaan uang.
Wowon Punya Enam Istri, Tiga Dibunuh
Wowon yang sudah berusia senja diketahui mempunyai enam istri.
Keenamnya yakni Wiwin, Ende, Heni, Iis, Halimah dan Ai Maemunah.
Tiga orang di antara istri tersebut yakni Wiwin, Halimah dan Ai Maemunah tewas dibunuh Wowon dkk.
Halimah dan Ai Maemunah mempunyai hubungan keluarga ibu dan anak.
Ai Maemunah merupakan anak Halimah
Setelah Halimah meninggal, Wowon menikahi Ai Maimunah yang juga tewas diracun di Bekasi.
Khusus Halimah, Wowon mulanya tidak mengetahui istrinya tewas dibunuh. Ia mengira Halimah meninggal dunia karena sakit.
"Tapi untuk Halimah, Wowon nggak tahu kalau Halimah mati. Wowon hanya tahunya dia sakit. Padahal setelah diinterogasi si Duloh, Halimah itu memang sakit, tapi akhirnya tetap dibunuh oleh si Duloh," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga, Jumat (20/1/2023).
Jenazah Halimah juga dimakamkan secara wajar. Berbeda dengan jenazah Wiwin yang dikubur ke dalam lubang.
"Kalau Halimah enggak (dikubur di lubang), karena dia sudah dalam kondisi sakit, seakan-akan meninggal wajar," ujar Indrawienny.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Jadwal Pengumuman Hasil Rekrutmen PPSU DKI Jakarta, Pramono Minta Maaf Tidak Semua Pelamar Diterima |
![]() |
---|
Saat Pramono Harus Kerja Keras Atasi Kemiskinan, Banyak ASN di Jakarta Alami Obesitas dan Overweight |
![]() |
---|
Silfester Matutina Sebut Isu Ijazah Palsu Jokowi Game Over, Roy Suryo Cs Dianggap Tak Punya Bukti |
![]() |
---|
Pasutri di Kasus Judol Komdigi Dituntut 9 dan 10 Tahun, Kuasa Hukum Pertanyakan Fakta Sidang |
![]() |
---|
Saksi Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi, Silfester Matutina Yakin Roy Suryo Masuk Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.