Kasus Serial Killer Bekasi dan Cianjur

Entengnya Wowon Si 'Serial Killer', Ajak Duloh Bunuh Sang Balita Cuma Karena Rewel: Udahlah Habisin!

Hanya karena balitanya rewel, Wowon nekat bersama partner in crimenya, Solihin alias Duloh untuk membunuh bocah malang itu.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Kolase TribunJakarta
Wowon alias Aki Banyu enteng saat menyebutkan alasan dirinya tega membunuh anak kandungnya yang masih balita berusia 2 tahun. Hanya karena balitanya rewel, Wowon nekat bersama partner in crimenya, Solihin alias Duloh untuk membunuh bocah malang itu. 

Wowon menjalankan bisnis berkedok investasi bodong ini layaknya seperti bisnis multi level marketing (MLM).

Model bisnis ini nyatanya masih saja dipakai untuk menarik para korbannya.

"Pada praktiknya, ini kayak MLM, ada downline (bawahan yang direkrut Wowon). Dari Siti, misalnya, ajak temannya untuk bisa digandakan uangnya. Jadi, bisa seperti MLM," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi seperti dikutip Tribunnews.com pada Selasa (24/1/2023).

Model bisnis yang dijalankan Wowon ini juga diungkapkan oleh pihak perwakilan keluarga Siti Fatimah, salah satu TKW dan korban pembunuhan Wowon.

Pihak keluarga Siti Fatimah, Dadan, mengatakan pihak keluarga Siti baru mengetahui motif penipuan ini dari temannya Siti Fatimah sesama Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Arab Saudi.

Hana pertama kali mengenal Siti Fatimah saat sama-sama bekerja di Arab Saudi.

Polda Metro Jaya mengungkap peran tiga tersangka pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat, yang menewaskan sembilan orang. Ketiganya yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehuddin.
Polda Metro Jaya mengungkap peran tiga tersangka pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat, yang menewaskan sembilan orang. Ketiganya yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehuddin. (Kolase TribunJakarta.com)

"Jadi beliau (Hana) ketemu dengan almarhumah (Siti Fatimah) ketika mau mentransfer uang buat keluarganya. Kemudian ya biasalah bertemu sama-sama dari Indonesia dan suku Sunda," kata Dadan dikutip Kompas TV.

Siti Fatimah, kata Dadan, menawarkan semacam investasi kepada Hana.

Investasi itu ternyata diotaki oleh Wowon Cs di mana Siti juga menjadi korban nasabah.

Hana pun ikut berinvestasi.

Sebab, Wowon Cs mengiming-imingi Siti dan Hana sebuah rumah dan tanah bila rajin berinvestasi dengan mereka.

Dari penjelasan Hana kepada pihak keluarga mendiang Siti, awalnya dia ditawarkan investasi sebesar Rp 38 juta.

Namun, Wowon Cs terus meminta uang mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 5 juta.

"Pengakuan Hana kalau dihitung-hitung dia sudah kehilangan uang sebesar Rp 100 juta," katanya.

Kasus pembunuhan berantai ini berawal dari satu keluarga yang ditemukan tewas di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved