Anak Pejabat Pajak Aniaya Pemuda

Bukan AG, Teriakan Wanita Ini yang Bikin Mario Dandy Setop Aniaya David

Tujuh petugas sekuriti di Komplek Green Permata, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan dibuat sibuk pada Senin (20/2/2023) malam akibat ulah Mario.

Kolase Foto TribunJakarta
Kolase Foto Diduga Pacar Mario Dandy Satriyo dan Mario Dandy Satriyo (20). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, PESANGGRAHAN - Tujuh petugas sekuriti di Komplek Green Permata, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan dibuat sibuk pada Senin (20/2/2023) malam akibat ulah Mario Dandy Satriyo (20).

Anak mantan pejabat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak itu menganiaya putra petinggi GP Ansor, Cristalino David Ozora (17).

Kepala David ditendang dan dipukul, lehernya diinjak. Korban terluka parah di kepala dan dibuat tak sadarkan diri.

Tempat kejadian perkara (TKP) penganiayaan itu berjarak sekitar 500 meter dari pos sekuriti atas dan bawah di Komplek Green Permata.

Ketika itu, tiga sekuriti berjaga di pos atas dan empat lainnya berada di pos bawah.

Baca juga: Mario Diduga Punya Trauma Masa Kecil dan Tidak Pernah Hidup Susah

"Lumayan jauh. Makanya nggak ada yang lihat sama sekali kejadian itu, semua nggak ada yang lihat," kata A saat ditemui di lokasi, Senin (27/2/2023) malam.

Sekitar pukul 19.30 WIB, petugas sekuriti yang berjaga di pos bawah mendengar teriakan wanita yang meminta tolong.

Komandan regu sekuriti berinisial R dan anggotanya, B, langsung bergegas mencari asal suara tersebut.

Baca juga: Shane Lukas Perekam Video Mario Aniaya David Bakal Ajukan Saksi Meringankan

Ternyata, wanita yang meminta pertolongan adalah ibu dari teman David berinisial N.

Teriakan N juga yang membuat Mario menyudahi aksi penganiayaan brutal terhadap David.

"Pertama karena ibu N teriak, dia teriak minta tolong," ungkap A.

Baca juga: Berkaca Kasus Mario, Upaya Anak Muda Buat Konten Pajak Rusak oleh Gaya Hidup Keluarga Pejabatnya

Sesampainya di TKP, petugas sekuriti mendapati korban sudah tergeletak di aspal.

Tak lama kemudian, A dihubungi rekannya sesama sekuriti melalui HT yang meminta bantuan untuk memberikan pertolongan kepada korban.

"Cuma teriak saja lewat HT, 'ada yang dipukul nih, ada yang dipukul'," ujar A.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved