Cerita Kriminal

Korban Pemalakan Preman di Tomang Belum Lapor Polisi, 4 Pelaku Bakal Diserahkan ke Dinsos Jakbar

Sopir truk korban pemalakan preman di pintu masuk Tol Tomang, Jakarta Barat, masih belum melaporkan kejadian tersebut ke polisi, Jumat (10/3/2023).

Wahyu Septiana/TribunJakarta.com
Kapolsek Palmerah, Kompol Dodi Abdul Rohim memberikan keterangan usai menangkap empat pelaku pemalakan yang bikin resah sopir truk di lampu merah Tomang, Jakarta Barat, Jumat (10/3/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana

TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Sopir truk korban pemalakan di pintu masuk Tol Tomang, Jakarta Barat, masih belum melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Sebelumnya, kasus pemalakan yang dilakukan empat pria di pintu masuk Tol Tomang itu viral di media sosial.

Keempat pelaku yang diringkus tim buser Polsek Palmerah berinisial RN (33), AM (28), YS (29), dan W (23).

Kapolsek Palmerah, Kompol Dodi Abdul Rohim mengatakan, pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan korban sopir truk yang dipalak preman tersebut.

Para korban diminta segera melapor ke Polsek Palmerah guna cepat dilakukan proses hukum.

"Kami akan terus berkoordinasi dengan korban karena korban memviralkan. Jadi kami berkeinginan baik atau kami juga meminta korban kalau bisa membuat laporan di polsek supaya kami tindaklanjuti," kata Dodi saat memberikan keterangan di Polsek Palmerah, Jumat (10/3/2023).

Dodi menerangkan, bila korban tak kunjung melapor, maka pihaknya tak bisa memproses kasus tersebut.

Keempat pelaku bisa saja dikirim ke Dinas Sosial Jakarta Barat untuk diproses lebih lanjut.

"Kalau misalkan korban tidak ada kami akan serahkan para pemuda, terduga pelanggar ini ke Dinas Sosial untuk direhabilitasi," sambungnya.

Pada saat menjalankan aksinya, pelaku melakukan pemalakan terhadap sopir truk sebesar Rp5 ribu sampai Rp 10 ribu.

Para pelaku dalam sehari dapat mengumpulkan uang sebesar Rp60 ribu.

Uang yang didapat digunakan oleh pelaku untuk kebutuhan hidup dan membeli minuman keras.

"Iya ada sebagian dalam pengaruh minuman keras. (Uangnya) digunakan oleh pelaku untuk minum-minum sama kebutuhan hidup," kata Dodi.

Dodi mengatakan, pelaku tidak beraksi sendiri, melainkan berkomplot dan beraksi di sejumlah titik lampu merah di Jakarta Barat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved