Ngotot Bentuk Pansus JIS, PDIP: Jangan Sampai Ada Polemik Panjang
Pembentukan Pansus JIS ini pun dinilai sebagai jalan keluar untuk mengakhiri politik stadion warisan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta ngotot ingin menggulirkan wacana pembentukan panitia khusus (Pansus) Jakarta International Stadium (JIS).
Pembentukan Pansus JIS ini pun dinilai sebagai jalan keluar untuk mengakhiri politik stadion warisan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu.
“Pansus ini dalam rangka untuk melihat benang merahnya, jangan sampai terjadi polemik yang berkepanjangan,” ucap Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono saat dikonfirmasi, Kamis (13/7/2023).
Dengan membentuk pansus, DPRD DKI pun bisa melakukan penelusuran terhadap berbagai permasalahan yang ada di JIS.
Pasalnya, meski sudah menelan anggaran Rp4,5 triliun, JIS hingga saat ini belum sekalipun menggelar pertandingan resmi.
Hal ini terjadi karena ada beberapa aspek di JIS yang dinilai belum memenuhi standar organisasi sepak bola internasional (FIFA).
“Saya kira akan jauh lebih baik kalau dibentuk pansus supaya ada penelusuran benang merah (masalah JIS) supaya lebih nyambung,” ujarnya.
Bila permasalahan tersebut sudah terungkap, maka pansus bisa memberikan usulan supaya JIS bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat Jakarta.
“Kalau kota sepakat JIS itu sebagai aset kita semua, apa salahnya sih kalau mau diperbaiki? Perbaiki dalam rangka untuk menghadapi penilaian yang nanti akan disampaikan oleh FIFA,” tuturnya.
Baca juga: Anies 2 Kali Pinjam Mulut Jokowi Bicara Polemik Renovasi JIS, Erick Thohir Lega: Selesai Lah
Sebelumnya, Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo mengusulkan pembentukan panitia khusus (pansus) untuk menelusuri kesalahan pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) sehingga disebut-sebut tak berstandar organisasi sepak bola internasional (FIFA).
“Audit total dari aspek perencanaan maupun pembangunan. Bentuk Pansus JIS jika dipandang perlu,” ucapnya saat dikonfirmasi, Senin (10/7/2023).
Menurutnya, pembentukan Pansus JIS ini perlu dilakukan sebagai langkah legislatif dalam menjalankan fungsi pengawasan.
Terlebih, JIS yang dibangun di era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah menghabiskan anggaran hingga Rp4,5 triliun.
“DPRD pasti berupaya memaksimalkan fungsi pengawasannya sebagai pengejawantahan amanat harapan warga,” ujarnya.
Baca juga: Pihak Hotel Bantah Tutup Akses Jalan Rumah Warga Bekasi, Begini Klarifikasinya
Ia pun menduga, ada kesalahan dalam pembangunan JIS yang digadang-gadang jadi kandang Persija Jakarta itu.
Hal ini bisa dilihat dari pernyataan resmi perusahaan jasa konsultan Buro Happold yang menyebut ada beberapa aspek yang dipenuhi dalam pembangunan JIS.
“Ini menegaskan bahwa ada malpraktek dalam perencanaan dan pembangunan stadion JIS. Jadi, tidak mengherankan jika banyak sekali kekurangan fasilitas stadion JIS dan jauh dari standar internasional,” kata dia.
Oleh karena itu, ia menegaskan perlunya dibentuk Pansus JIS untuk menelusuri bobroknya pembangunan JIS.
“Konkretnya harus ada penanganan teknis secara mendasar, baik jangka pendek maupun jangka panjang untuk sarana dan prasarana di JIS,” tuturnya.
Pembangunan JIS Disebut Tak Sesuai Pedoman Awal

Perusahaan jasa desain, rekayasa, dan konsultasi Buro Happold angkat suara soal polemik Jakarta International Stadium (JIS).
Perusahaan asal Inggris itu pun menegaskan bahwa sejumlah aspek pembangunan JIS tak sesuai panduan.
“Hasil tinjauan perusahaan mengidentifikasi beberapa aspek yang ternyata tidak sesuai dengan panduan konsep desain orisinil dari Buro Happold,” ucap Buro Happold dalam pernyataan klarifikasinya, dikutip Senin (10/7/2023).
Dalam pernyataan resminya itu, Buro Happold juga membantah pihaknya yang merancang dan mendesain JIS.
Selain itu, Buro Happold juga tidak terlibat dalam pengerjaan konstruksi stadion yang dibangun di era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu.
Baca juga: Kulkas Milik Pasutri di Tangerang Isinya Jasad Bayi yang Sudah Beku, Ngakunya Terinspirasi dari RS
Pihak Jakarta Konsultindo (Jakkon) pun disebutnya hanya meminta Buro Happold membuat panduan desain, serta memberikan jasa konsultasi mulai Desember 2018 hingga Maret 2019.
“Lingkung pekerjaan mencakup persiapan untuk pembuatan panduan desain, penilaian untuk soal teknis dan komersial, konsep rencana induk untuk area di sekitar stadion, serta peta jalan implementasi proyek,” ujarnya.
Selama masa pembuatan panduan itu, Buro Happold pun berusaha memastikan agar desain seluruh aspek yang berkaitan dengan standar FIFA bisa terpenuhi.
Setelah semua pekerjaan itu rampung dikerjakan, Buro Happold pun diminta meninjau konsep desain yang dipersiapkan oleh pihak lain.
“Dalam hal ini adalah konsultan yang ditunjuk oleh Jakkon,” tuturnya.
Hasilnya pun terungkap bawah ada beberapa aspek yang ternyata tak sesuai dengan panduan konsep desain yang dibuat Buro Happold sebelumnya.
Temuan ini pun diklaim sudah dilaporkan secara resmi oleh Buro Happold.
“Temuan ini telah disampaikan oleh Buro Happold,” tuturnya.
Baca juga: Pembangunan Alun-Alun Taman Hutan Kota Depok di Sawangan Ditentang PKB: Lokasi Tidak Strategis
Sebelumnya, pernyataan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang mengatakan kondisi rumput JIS belum sesuai standar FIFA memulai perdebatan publik.
Hal ini dikatakannya saat bersama Ketua PSSI Erick Thohir dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono melakukan peninjauan ke JIS pada Selasa (4/7/2023) kemarin.
Bahkan, Menteri Basuki juga menyebut semua rumput yang ada di JIS pun bakal diganti menjelang perhelatan Piala Dunia U-17 November mendatang.
"Salah satu yang utama adalah rumput, kondisi rumput sekarang menurut evaluasi ahlinya yang juga mengevaluasi 22 stadion termasuk yang memasang rumput di GBK untuk Asian Games, jelas tidak masuk standar FIFA kalo kondisi sekarang," kata Basuki usai meninjau JIS, Selasa (4/7/2023).
Basuki mengaku sudah berdiskusi dengan Chairman Karya Rama Prima (KaerPe) Qamal Mustaqim yang sebelumnya mengurus rumput Stadion GBK.
Berdasarkan hasil diskusi, untuk solusi jangka pendek rumput stadion utama JIS harus diganti jika ingin sesuai standar FIFA.
"Kita akan ganti semua rumput tersebut, sesuai dengan ahlinya beliau Pak Qamal, agronomi untuk rumput stadion," ucap Basuki.
Kemudian, setelah 3 bulan solusi paling tepat adalah mengubah rumput secara keseluruhan di stadion berkapasitas 82.000 penonton tersebut.
"Menurut beliau harus diganti, kalo mau 3 bulan bisa dipakai, kita untuk jangka pendek saja, untuk jangka panjangnya harus diubah rumputnya," sambung Menteri PUPR.
Ketua PSSI Erick Thohir menegaskan, keputusan akhir apakah JIS bakal dipergunakan untuk Piala Dunia U-17 bakal berada di tangan FIFA.
Saat ini pemerintah berkolaborasi melakukan pembenahan terhadap JIS yang termasuk ke dalam 22 stadion prioritas untuk direnovasi jelang perhelatan tersebut.
"Bahwa nomor satu standar FIFA itu yang menentukan FIFA bukan PSSI atau siapapun yang di sini," ucapnya.
"Kita hanya memperbaiki meningkatkan semua yang bisa sesuai dengan standar FIFA," tandas Erick.
Baca artikel menarik lainny TribunJakarta.com di Google News
Eks Wakapolri Sebut Silfester Matutina Bisa Seret Erick Thohir ke Kasus Korupsi, Ini Pasalnya |
![]() |
---|
Kejanggalan Pengangkatan Silfester Matutina Jadi Komisaris: Erick Thohir Terancam Tersangka Korupsi |
![]() |
---|
Laga Perdana Persija lawan Persita di Super League 2025: si Macan Superior tapi Mesti Waspada |
![]() |
---|
DPRD Jakarta Minta Permainan Tradisional Betawi Diajarkan di Sekolah, Galasin hingga Batu Tujuh |
![]() |
---|
Fraksi PSI Minta Pemprov DKI Bentuk Satgas Tertibkan Proyek Mangkrak, Soroti Galian di Daan Mogot |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.