Viral di Media Sosial
Ingin Jadi Polisi Cita-cita Bripda Ignatius Sejak Kecil, Orangtua Bangga Bisa Bertugas di Densus 88
Terkuak Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage bercita-cita menjadi polisi sejak kecil. Orangtua ungkap sosok anak bungsunya itu.
TRIBUNJAKARTA.COM, MELAWI - Terkuak Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage bercita-cita menjadi polisi sejak kecil.
Bripda Ignatius juga sempat mendaftar sebagai anggota TNI. Namun, ia tidak lolos seleksi.
Oranguta Bripda Ignatius pun bangga saat anaknya lulus dan terpilih sebagai anggota Densus 88 asal Kalimantan Barat.
Pasalnya, Bripda Ignatius menyisihkan ratusan Bintara dalam proses seleksi.
Hanya ada dua orang yang terpilih sebagai anggota Densus 88 asal Kalimantan Barat.
Satu diantaranya yakni Bripda Ignatius. Kenangan terhadap Bripda Ignatius sulit dilupakan kedua orangtunya yakni Y Pandi dan Inosensia Antonia Tarigas.
Duka mendalam dialami keluarga setelah Bripda Ignatius tewas diduga tertembak senior di Rusun Polri, Cikeas, Kabupaten Bogor pada Minggu (23/7/20230.
Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage yang lahir pada 27 Februari 2002 itu dimakamkan secara kedinasan di Pemakaman Yayasan Mawar.
Jasad pria asal Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat itu sebelumnya diautopsi di RS Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sosok Bripda Ignatius

Bripda Ignatius merupakan anak kedua dari dua bersaudara.
Sejak kecil, Bripda Ignatius yang biasa disapa Dede oleh ibu dan ayahnya bercita-cita menjadi Polisi.
Bahkan, saat masih TK, anak sulungnya sudah minta dibelikan baju Polisi.
"Pas hari kartini dia minta saya dipakaikan baju Polisi. Baju Polisi maunya. Saya belikan ke pasar," ungkap ibunda Bripda Ignatius, Inosensia Antonia Tarigas.
Ibunda Bripda Ignatius, Inosensia Antonia Tarigas menyebut anak bungsunya merupakan sosok yang sangat perhatian dan penurut.
Inosensia mengatakan sosok Bripda Ignatius sangat baik dan perhatian pada keluarga. Bahkan, selama menjadi anggota Polri, rico tak pernah mengeluh apapun.
"Dia anaknya memang baik ndak mau menyusahkan orangtua. Ndak minta ini itu.
Semenjak tugas ndak pernah menceritakan kesulitan. Kelihatan happy banget. Ndk pernah cerita macam. Hampir tiap hari kalau ada waktu luang, tanya, 'Ma, lagi ngapa. Udah makan belum', itu pasti pertanyaannya," ungkap Insonsia.
Y. Pandi, ayah Ignatius membenarkan anaknya hanya bercita-cita menjadi polisi atau TNI.
"Sebenarnya dari kecil memang bercita-cita jadi polisi sejak kecil. Dari TK tuh, kalau ada kegiatan pakaian Polisi itu lah dia kalau besar mau jadi apa jadi Polisi. Kalau gak TNI. Awalnya mau jadi TNI, tapi karena ndak lolos. Ndak masuk," ujar Y. Pandi.

Diketahui, Bripda Ignatius bersekolah di taman kanak-kanak Bunda di Kabupaten Melawi.
Kemudian, bersekolah dasar di SD Yos Soedarso, lalu melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Nanga Pinoh, dan SMA Santa Maria.
Setelah lulus SMA, Bripda Ignatius Dwi Frisco pernah mencoba mendaftar menjadi anggota TNI, namun gagal.
Kemudian, dirinya mendaftar pada saat Polda Kalbar membuka pendaftaran anggota Bintara Polri pada tahun 2021.
Setelah 5 bulan pendidikan di SPN Polda Kalbar Kota Singkawang, putranya dinyatakan lulus menjadi anggota Polri.
Ketika kelulusan, Y Pandi mengungkapkan bahwa nama putranya disebutkan pertama kali oleh Kapolda Kalbar.
Saat itu putranya diumumkan terpilih dan akan bertugas di Densus 88 Mabes Polri menyisihkan ratusan lainnya.
Dari ratusan Bintara yang mengikuti pendidikan saat itu, hanya dua orang saja yang dinyatakan lulus dan bertugas di Densus 88 asal Kalbar.
"Mungkin anak saya dari sekian lama pendidikan, Anak saya boleh dikatakan mungkin cocok dan mampu, saya merasa sangat bangga, dari sekian ratus peserta hanya dua yang terpilih, sebagai orang tua bangga," ujarnya.
Orangtua Bripda Ignatius Terpukul
Y Pandi mengaku masih sangat merasa terpukul atas kepergian putranya dengan cara tidak wajar.
Y Pandi menceritakan, bahwa putranya merupakan sosok anak yang sangat berbakti kepada orang tua.
Sejak kecil Bripda Ignatius yang biasa sapa Dede olehnya merupakan anak yang supel, mudah bergaul serta perhatian kepada orang tua.
Disela - sela kesibukan bertugas di Densus 88 bagian Tahti (tahanan dan barang bukti), ia katakan putranya selalu menyempatkan diri menghubungi keluarga.
"Dia itu selalu chat, telpon, memberitahu tugas dimana, itu rutin setiap hari kami berkomunikasi, tidak sempat dia pasti chat, kalau waktu agak panjang, dia video call," tuturnya.
"Anak saya ini anaknya humanis. Sangat humanis dia. Tidak pernah ada permusuhan dengan kawan - kawannya," imbuhnya.
Putranya itupun selalu mengingatkan dirinya dan istri agar selalu menjaga kesehatan di setiap kesempatan sebagai bentuk rasa sayang.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Y Pandi, Ungkap Putranya Ignatius Dwi Frisco Sirage Sosok Humanis dan Perhatian Kepada Keluarga
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.