Pria Tewas Dianiaya Sekuriti Ancol
Terkuak Alasan Hasanuddin Ada di Ancol, Niat Jalan-jalan Berujung Disiksa 4 Sekuriti hingga Tewas
Terkuak alasan Hasanuddin (42) berada di Ancol sebelum akhirnya dituduh maling lalu dianiaya empat sekuriti hingga tewas.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
"Mereka melakukan kekerasan atas inisiatif sendiri, kepala sekuriti sudah menegaskan jangan diapa-apain si korban ini," terang Kanit Reskrim Polsek Pademangan AKP I Gede Gustiyana.
Karena kesal selama ini sering ditekan pimpinan, tersangka P pun memulai interogasi disertai pemukulan.
P menghajar Hasanuddin dengan bambu, diikuti tiga tersangka lain yang memukuli, menendang, dan menyabet korban dengan kabel.
Ada juga yang menyiram air cabai dan meneteskan lelehan api dari kursi yang dibakar ke tubuh korban yang sudah penuh luka.
Melihat Hasanuddin sudah terkapar, para tersangka ini lalu berupaya melepaskan korban di luar Ancol.
Menggunakan mobil operasional, keempat tersangka membawa Hasanuddin keluar masuk Ancol sampai akhirnya korban meregang nyawa.
Karena panik, para tersangka akhirnya melapor kepada kepala sekuriti Ancol yang kala itu sedang patroli.
"Kepala sekuriti menelepon Polsek Pademangan dan akhirnya para pelaku kita amankan," sambung Gustiyana.
Atas kasus ini, keempat tersangka harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan jeratan pasal 170 KUHP dan 351 KUHP.
Mereka dihantui hukuman 12 tahun penjara.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.