Mahasiswa UI Bunuh Adik Kelas
Pilu Ayah Mahasiswa UI Tak Lagi Terima Kabar Setiap Salat Magrib, Jerit Tangis Ibunda: Pulanglah Nak
Orangtua Muhammad Naufal Zidan (19) tidak bisa menahan kesedihan saat jenazah mahasiswa UI yang dibunuh senioranya itu dimakamkan di Lumajang.
TRIBUNJAKARTA.COM - Orangtua Muhammad Naufal Zidan (19) tidak bisa menahan kesedihan saat jenazah mahasiswa UI yang dibunuh senioranya itu dimakamkan di Lumajang, Sabtu (5/8/2023) siang.
Ayah Zidan, Shobiri Arif kini tidak lagi dapat kabar dari anaknya setiap salat maghrib.
Kebiasaan yang selalu dilakukan sang ayah menanyakan kondisi putranya itu setiap hari.
Sebab, kedua orangtua Zidan tinggal di Probolinggo. Sementara, Zidan indekos di Kukusan, Beji, Depok karena menimba ilmu di Universitas Indonesia.
Zidan tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya jurusan Sastra Rusia.
Tak hanya sang ayah, ibunda Zidan, Elfira Rustina tak kuasa menangis merapati kepergian putranya.
Air matanya menetes saat pemakaman putranya itu di pemakaman desa Kelurahan Jogoyudan, Kabupaten Lumajang.
"Pulanglah nak tidak apa-apa ibu ikhlas," kata Elfira sambil menangis.
Pada saat pemakaman, peti jenazah Zidan tidak dibuka sama sekali ketika berada di rumah duka.
Jenazah kemudian disalatkan dan diantar menuju tempat pemakaman.

Terlihat ratusan pelayat mengiringi jenazah korban hingga proses pemakaman berakhir.
Termasuk kedua orang tua dan adik kandung Zidan.
Elfira tak kuasa membendung tangisnya hingga ditenangkan oleh para keluarganya.
Sementara itu, Sohibi Arif meminta pelaku dihukum mati.
Ia menilai, hukuman mati bagi pembunuh anaknya merupakan keputusan yang adil.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.