Kasus Bayi Tertukar di Bogor Memasuki Babak Baru, RS Sentosa Tawarkan Sejumlah Hal Demi Bisa Damai
Setelah hasil tes DNA keluar, kasus bayi tertukar di Bogor rupanya memasuki babak baru.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
"Karena kan terkait beasiswa dan kesehatan sudah ditangani negara, dalam artian kesehatan ada BPJS dan di Bogor sudah menjamin pendidikan,"
"Bukannay kami menolak terkait itu, tapi saya rasa ada hal-hal lain yang perlu diselesaikan dimana kami sebagai korban," sambungnya.
Binsar Aritonang menyebut mediasi yang berlangsung hari ini berakhir buntu beluma ada kesepakatan yang dibuat.
"Intinya mediasi tadi belum bertemu dengan kesepakatan, masih ada kesepakatan-kesepakatan lain yang bisa dibicarakan. Tapi itu tidak menghentikan kami untuk melakukan upaya hukum," kata Binsar Aritonang.
Binsar melanjutkan meski hukum tetap berjalan, pihaknya tetap terbuka jika nanti akan dilakukan mediasi lanjutan.
Di sisi lain RS Sentosa yang diwakili juru bicaranya, Gregorius B Djako mengatakan sudah melakukan berbagai upaya menyelesaikan persoalan ini.

Beberapa upaya yang dilakukan pihak rumah sakit dikatakan Gregorius, perlu jadi pertimbangan pihak rumah sakit.
"Harus juga tahu bahwa rumah sakit dari awal bukan tidak berbuat sesuatu terhadap kasus ini,"
"Rumah sakit yang menginisiasi semuanya, tes DNA, termasuk yang membiayai," katanya dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Dalam hal ini, rumah sakit pun sudah mengakui adanya human eror yang menyebabkan dua bayi tertukar.
"Jadi itu harus diliat sebagai niat baik rumah sakit, jangan juga menempatkan rumah sakit ini seolah penjahat," sambungnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.