Bocah Alami Mati Batang Otak Diduga Malapraktik, Dokter hingga Direktur RS di Bekasi Dipolisikan
Cahaya menuturkan, pihaknya sudah lebih dulu melayangkan somasi kepada pihak RS Kartika Husada sebelum membuat laporan polisi.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Acos Abdul Qodir
Dokter THT kemudian mendiagnosa kedua anak Albert menderita penyakit amandel, jalan terbaik untuk menyembuhkan penyakitnya dengan cara operasi.
"Dokter THT bilang anak saya amandel sudah terlalu besar, jalan satu-satunya dengan operasi," jelas Albert.

Setelah melalui beberapa proses, keluarlah jadwal operasi amandel untuk kedua anak Albert yakni, Kamis 19 September 2023.
Anaknya berinisial A (7) dijadwalkan menjalani operasi lebih dulu sekira pukul 12.00 WIB, sementara sang kakak berinisial J (9) menyusul di hari yang sama.
"Waktu operasi yang mendampingi itu istri saya, dia disodorkan form yang harus ditandatangani, entah persetujuan atau apa karena pada saat itu kalut jadi langsung ditandatangani," ucap Albert.
Dokter THT yang menengani operasi lanjut Albert, pada saat itu mengatakan operasi berjalan lancar dan selanjutnya akan ditangani dokter anestesi untuk menyadarkan A.
"Istri saya dipanggil, kata dokter operasinya sudah selesai dan berjalan lancar, setelah itu disuruh menunggu untuk bertemu dokter anestesi," paparnya.
Di momen ini, A mulai menunjukkan tanda-tanda tak wajar dengan terlihat kesulitan bernapas dan suara mendengkur.
Sekira 10 menit berselang, dokter anestesi dan perawat mulai melakukan tindakan dengan mengompres bagian leher A.
Kondisi bocah berusia tujuh tahun itu kian memburuk, dokter yang menangani lalu melakukan resusitasi jantung dan memasang ventilator.
"Anak saya lalu dibawa ke ICU dengan kondisi tidak sadar," terang Albert.
Sejak saat itu, kondisi A tak juga membaik hingga hari ini. Dokter RS Kartika Husada Jatiasih mendiagnosa bocah berusia 7 ujuh tahun itu menderita mati batang otak.
"Berdasarkan pengamatan dokter syaraf berdasarkan GCS (Glasgow Coma Scale) itu sudah paling rendah, di situ mengeluarkan diagnosa bahwa anak saya mati batang otak," tegas dia.
Sementara, untuk kondisi anak pertama Albert berinisial J yang juga menjalani operasi amandel, kondisi membaik dan berjalan sukses.
Menanggapi hal itu, perwakilan RS Kartika Husada Jatiasih dokter Rahmah Indah Permatasari mengatakan, pihaknya telah melakukan tindakan medis sesuai standar operasional (SOP).
Ibu Guritno 10 Tahun Hidup Tanpa Air dan Listrik di Rumah Mewahnya, Terjawab Keberadaan 3 Anaknya |
![]() |
---|
Kondisi Terkini Bocah Alami Mati Batang Otak Diduga Korban Malpraktik, Ada Di Ruang Inap Khusus |
![]() |
---|
Kronologi Bocah di Bekasi Derita Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel, Kepala RS: Sudah Sesuai SOP |
![]() |
---|
Bermodal Ponsel Jadul, Lihainya Tipu Muslihat Pria Lulusan SMA Bisa Jadi Dokter 3 Tahun di Surabaya! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.