Bocah Alami Mati Batang Otak Diduga Malapraktik, Dokter hingga Direktur RS di Bekasi Dipolisikan

Cahaya menuturkan, pihaknya sudah lebih dulu melayangkan somasi kepada pihak RS Kartika Husada sebelum membuat laporan polisi.

Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Acos Abdul Qodir
TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim
Kuasa hukum orangtua bocah berinisial A, Cahaya Christmanto Anak Ampun, saat diwawancarai usai membuat laporan kepolisian dugaan malapraktik direktur dan dokter RS Kartika Husada di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (2/10/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Seorang bocah laki-laki berinisial A (7) diduga menjadi korban malapraktik setelah menjalani operasi amandel di Rumah Sakit (RS) Kartika Husada, Jatiasih, Bekasi.

Saat ini, A belum sadarkan diri dan didiagnosa mengalami mati batang otak.

Direktur dan sejumlah dokter di RS Kartika Husada kini dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait dugaan malapraktik.

Laporan yang dilayangkan kuasa hukum orang tua korban, Cahaya Christmanto Anak Ampun, itu teregistrasi dengan nomor LP/B/5814/IX/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA tanggal 29 September 2023.

"Kami ada melaporkan sekitar depan orang terlapor. Itu sudah meliputi dokter yang terkait yang melakukan tindakan Mulai dari dokter anestesi dokter THT, spesialis anak sampai dengan direktur RS tersebut," kata Cahaya kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (2/10/2023).

Cahaya menuturkan, pihaknya sudah lebih dulu melayangkan somasi kepada pihak RS Kartika Husada sebelum membuat laporan polisi.

Sejak somasi dilayangkan pada 27 September 2023, ia menyebut tidak ada respons dari pihak RS Kartika Husada.

Menurut dia, pihak rumah sakit tersebut hanya memberikan resume hasil medis tapi tidak rekam medis A.

"Di situ ada perdebatan panas dan keributan sehingga mereka mau memberikan resume hasil medis, tapi tidak memberikan rekam medis. Itu dia hal yang berbeda. Kami tidak tahu apa alasan tidak diberikan rekam medis ini, kenapa tidak ditunjukkan," ujar dia.

Ia berharap penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya segera menindaklanjuti laporannya.

"Kami mengharapkan kembali kepada Ditreskrimsus Polda Metro Jaya untuk segera mengambil keputusan ini, mengambil tindakan cepat agar pihak RS memberikan respons yang cepat juga," tutur Cahaya.

Kronologi: Amandel Dioperasi jadi Mati Batang Otak

Albert Francis orangtua korban menceritakan, kasus ini bermula saat kedua anaknya mengeluh sakit pada bagian telinga dan sekitar tenggorokan. 

Tahap awal, dia membawa kedua buah hatinya ke puskesmas lalu diberikan rujukan ke RS Kartika Husada Jatiasih untuk tindakan lebih lanjut. 

"Jadi, tanggal 7 (September 2023) itu kita masih pengecekan awal, karena rujukan dari puskesmas waktu itu di dokter THT," kata Albert, Senin (2/10/2023). 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved