Viral di Media Sosial

Nasib Siswa SMK di Bima yang Pukul Guru dan Acungkan Jari Tengah, Tidur di Bui Walau Berakhir Damai

Meski kasusnya berakhir damai, HM ternyata tetap berada di Polsek Woha selama 14 hari ke depan. Kenapa demikian?

|
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Instagram
Terkuak nasib siswa SMK berinisial HM (16) di Bima yang memukuli gurunya perkara tak terima ditegur. 

Pada saat yang bersamaan, ada warga dan alumni sekolah yang terkejut melihat adanya siswa berlari ketakutan.

Setelah mengetahui siswa itu memukul guru, warga pun turut mengejar dan mengamankan HM.

HM pun dibawa ke polsek, tetapi masalah ini berakhir damai.

Terkuak nasib siswa SMK berinisial HM (16) di Bima yang memukuli gurunya perkara tak terima ditegur.
Terkuak nasib siswa SMK berinisial HM (16) di Bima yang memukuli gurunya perkara tak terima ditegur. (Facebook)

Muhammad Sofyan tak ingin melanjutkan kasus ini ke ranah hukum mengingat sebentar lagi istrinya melahirkan.

"Dia tidak mau sibuk dengan urusan proses hukum terhadap HM karena istrinya ini sebentar lagi melahirkan. Kalau kami dan para guru di SMK sangat mendukung anak ini diproses hukum," ujarnya.

Akun Facebook bernama Ikbal Tanjung sempat mengunggah momen Muhammad Sofyan dan HM di polsek.

Mereka terlihat berjabat tangan menandakan kasusnya berakhir damai.

Namun beredar pula foto setelah HM dimaafkan korban.

Di foto tersebut, HM terlihat berpose mengacungkan jari tengah sembari tersenyum.

Meski kasusnya tak berlanjut ke ranah hukum, HM ternyata tetap harus diamankan di Polsek Woha selama dua minggu ke depan.

Pihak Polsek Woha akan melakukan pembinaan kepada pelaku sebelum akhirnya dipulangkan ke keluarga.

"HM diinapkan selama dua minggu di Polsek. Kalau sekolah keputusannya tetap mengeluarkan, kalau tidak begitu guru-guru di sini bisa mogok," jelasnya.

Nasib HM

Arismansyah mengatakan, pihak sekolah sudah mengeluarkan HM karena kasus tersebut.

Ternyata selain memukul guru, HM juga merupakan siswa yang sering bolos sekolah.

"Siswa yang pukul guru itu langsung kita keluarkan. Tidak ada lagi ampun, catatan dia juga seorang yang malas masuk sekolah," tutur Arismansyah.

Lebih lanjut dikatakan Arismansyah, langkah ini diambil pihak sekolah supaya korban jera dan sebagai pelajaran siswa lainnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved