Horornya Penyiksaan Tentara Israel di Jalur Aman Gaza: Warga Palestina Ditelanjangi, Nengok Ditembak

Warga Palestina yang fokus menyelamatkan diri, disiksa, dipermainkan secara kekerasan hingga pembunuhan oleh para tentara Israel.

MOHAMMED ABED / AFP
Orang-orang yang membawa beberapa barang miliknya mencapai Jalur Gaza tengah melalui jalan Salah al-Din dalam perjalanan ke bagian selatan daerah kantong Palestina pada tanggal 5 November 2023. Selebaran yang dijatuhkan oleh tentara Israel pada tanggal 5 November, mendesak warga Kota Gaza untuk mengungsi ke selatan antara pukul 10 pagi (0800 GMT) dan 14:00 (1200 GMT), sehari setelah seorang pejabat AS mengatakan setidaknya 350.000 warga sipil masih berada di dalam dan sekitar kota yang sekarang menjadi zona perang perkotaan. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kekejaman tentara Israel terhadap warga Palestina tidak hanya dalam bentuk bombardir tank maupun serangan rudal dari udara.

Penyiksaan juga terjadi di tempat yang bahkan disepakati sebagai koridor aman.

Warga Palestina yang fokus menyelamatkan diri, disiksa, dipermainkan secara kekerasan hingga pembunuhan.

Kalaupun warga Palestina yang harus berpindah-pindah dari tempat tinggalnya ke pengungsian melalui jalur aman, psikisnya hancur.

Keluarga Al-Samouni mengalami sendiri kekejaman zionis itu, dan menyuarakannya kepada Aljazeera.

Wawancara memilukan Keluarga Al-Samouni itupun dirilis pada Minggu (4/12/2023), saat kebrutalan tentara Israel kembali ditunjukukkan usai sepekan gencatan senjata

Al-Samouni merupakan klan keluarga yang tinggal di tenggara Gaza.

Mereka dulu tinggal damai dengan penghasilan utama bertani di lahan seluas 17 hektare.

Dan kini harus luntang-lantung menderita di pengungsian.

Sebanyak 36 perempuan dan anak-anak Keluarga Al-Samouni berdesakkan dalam satu tenda di depan Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa.

Hanya ada empat selimut yang harus dipakai 36 orang-orang tak bersalah itu secara bersamaan setiap harinya.

Sejak konflik Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober 2023 lalu, Keluarga Al-Samouni mulai mengungsi.

Mereka melintasi Jalan Salah Al-Din yang membentang dari Utara ke Selatan Gaza, dan disepakati sebagai koridor aman.

Namun di bawah pendudukan tentara Israel, Salah Al-Din jadi koridor horor tempat penyiksaan dan pembunuhan.

Zahwa al-Samouni (56), mengungkapkan soal tiga putranya yang diculik ketika melintas jalur tersebut di masa awal konflik.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved