Tabrakan Kereta di Cicalengka
Tangis Istri Masinis KA Baraya Siapkan Baju Dinas Terakhir Suami, Julian Ingin Ajak Keluarga Liburan
Santika bercerita ketika menyiapkan baju dinas terakhir untuk suaminya sebelum berangkat bekerja. Ternyata Julian sempat ingin ajak keluarga liburan.
Namun entah kenapa, pagi itu Santika merasa ingin mengenakan pakaian serba hitam.
"Gak tahu pengennya tuh pakai baju panjang warna hitam, itu Jumat pagi sekitar setengah 7," kata Santika.
Lebih lanjut, Santika mendapatkan telepon dari ayahnya pukul 07:00 WIB.

Ayah Santika bertanya-tanya soal dinas yang sedang dijalankan menantunya.
Saat itu ayah Santika sudah tahu ada peristiwa kecelakaan KA Baraya dengan KA Turangga.
"Mungkin bapak saya udah tahu. Cuman ngasih tahunya gini aja 'itu ada kecelakaan kereta, tapi belum pasti itu si aa atau bukan'," kata ayah Santika.
Mendapat kabar tersebut Santika mulai was-was. Ibu satu anak itu kembali menelpon sang ayah untuk memastikan kabar.
"Pak gimana? Itu si aa bukan? 'Iya si aa' kata bapak gitu, di situ kalut saya di rumah mana masih pagi," kata Santika.
Tangisan Santika langsung pecah ketika ada telepon masuk dari nomor yang tidak dikenal.
Penelpon tersebut mengabarkan bahwa Julian tewas dalam tabrakan kereta.
"Tanpa basa-basi saya gak tahu ini siapa, katanya 'Bu Santika, Pak Julian meninggal'," ucap Santika sembari menangis.
"Untung ada tetangga itu, saya teriak, tetangga pada datang," sambungnya.
Julian menjadi salah satu korban tewas dalam tabrakan kereta yang terjadi di Cicalengka.
Selain Julian, ada tiga orang lainnya yang juga gugur dalam bertugas.
Mereka adalah Ponisan asisten masinis KA Baraya, Andrian pramugara KA Turangga dan Enjang petugas keamanan KA Baraya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.