Viral di Media Sosial

Seperti Aaron Bushnell, Teringat Insiden Pilu Sondang Hutagalung Bakar Diri Depan Istana Era SBY

Di Indonesia, tepatnya pada tahun 2011, aksi bakar diri pernah dilakukan oleh seorang mahasiswa Universitas Bung Karno di Depan Istana Negara, Jakarta

Istimewa
(Kiri foto) Jenazah Sondang Hutagalung di rumah duka dan (kanan foto) Tentara AU Amerika Serikat, Aaron Bushnell. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Akhir hidup Aaron Bushnell sungguh tragis. 

Tentara angkatan udara (AU) Amerika Serikat tersebut nekat membakar dirinya di depan Kedutaan Israel di Washington DC, Minggu (25/2/2024). 

Aksi Aaron sebagai protes terhadap penyerangan yang dilakukan Israel selama ini terhadap Palestina

"Saya tidak akan terlibat lagi genosida," teriaknya sebelum membakar dirinya seperti dilansir Serambinews. 

Aaron Bushnell sudah merancang aksi bakar diri itu dengan menyiapkan kamera yang menyorot ke arahnya. 

Kamera itu merekam bagaimana detik-detik Aaron berjalan menuju depan Kedubes hingga melakukan aksi mengerikan. 

Seusai mengguyur tubuhnya dengan minyak tanah, ia pun langsung menyulutnya dengan api. 

Namun, sesaat sebelum api itu mengenai tubuhnya, ia berteriak berulang kali untuk membebaskan Palestina

Departemen Kepolisian Metropolitan (MPD) menyebut Aaron Bushnell dalam keadaan kritis saat dibawa ke rumah sakit.

Sementara itu, Juru Bicara Kedubes Israel mengatakan tidak ada staff kedubes yang terluka pascainsiden itu. 

Bushnell dikabarkan meninggal dunia akibat menderita luka bakar parah. 

Aksi bakar diri Sondang

Di Indonesia, tepatnya pada tahun 2011, aksi bakar diri pernah terjadi. 

Aksi nekat itu dilakukan oleh seorang mahasiswa Universitas Bung Karno, Sondang Hutagalung (22) di depan Istana Negara pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

Dilansir Harian Kompas, Sondang sempat dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo setelah insiden itu. 

Ia dirawat selama empat hari, tetapi nyawanya akhirnya tak tertolong lantaran menderita luka bakar yang mencapai 98 persen. 

Motif mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bung Karno tersebut melakukan aksi bakar diri diduga berlatar belakang politik. 

Sondang mengaku kecewa terhadap ketidakadilan dan penegakan Hak Asasi Manusia. 

Dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan Kontras pada Kamis (19/1/2012), Kakak Sondang, Herman (24) mengatakan tulisan Sondang ditemukan di buku milik kekasihnya, Putri. 

Tulisan tersebut berisi permintaan maaf Sondang kepada keluarganya. 

Di bagian belakang tulisan tersebut, terdapat tulisan ”terkutuklah buat ketidakadilan, terkutuklah buat ketidakpedulian, terkutuklah buat kemiskinan, terkutuklah buat rasa sakit dan sedih, terkutuklah buat para penguasa jahat, terkutuklah buat para penjahat, setelah aku tidak punya rasa lagi”.

Menurut Koordinator Badan Pekerja Kontras, Haris Azhar, tulisan itu membantah pernyataan pihak Istana yang sebelumnya mengatakan motif bakar diri Sondang tak berkaitan dengan politik. 

Sosok Sondang

Sondang dikenal sebagai aktivis HAM. 

Pemuda ini juga dipandang sebagai mahasiswa cerdas, berpengetahuan luas, dan mudah bergaul.

Harian Kompas 10 Desember 2011 menyebut ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Advokasi Studi Marhaenis Muda untuk Rakyat dan Bangsa Indonesia (Hammurabi), yang menjadi salah satu komunitas Sahabat Munir.

Sondang adalah bungsu dari empat bersaudara, anak Victor Hutagalung dan Dame Sipahutar.

Victor sehari-hari bekerja sebagai sopir di salah satu perusahaan taksi, sedangkan Dame adalah ibu rumah tangga.

Mereka tinggal di Pondok Ungu, Bekasi.

Sondang dikenal aktif dalam unjuk rasa dan diskusi di kampus. 

Ia juga dikenal aktif dalam kegiatan diskusi dan sosial. 

”Aktivis Hammurabi kerap berkumpul di Kontras untuk berdiskusi,” kata Anggota staf Divisi Advokasi pada Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Chrisbiantoro. 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved