Dugaan Pelecehannya Viral, Ketua PSI Jakbar Putuskan Mundur dan Terancam Dipecat Partai

Ketua DPD PSI Jakarta Barat mundur dari jabatannya setelah terlibat dugaan pelecehan seksual.

|
Shuttershock via Tribunnews
Ilustrasi pelecehan seksual - Ketua DPD PSI Jakarta Barat mundur dari jabatannya setelah terlibat dugaan pelecehan seksual. 

Sebelumnya W menghasilkan uang dari berjualan online. Dia pun mendapati lowongan menjadi buzzer dan relawan PSI.

Ilustrasi pelecehan seksual - Ketua RW di Pluit diduga melakukan pelecehan verbal ke sejumlah pemngurus RW perempuan.
Ilustrasi pelecehan seksual - Ketua RW di Pluit diduga melakukan pelecehan verbal ke sejumlah pemngurus RW perempuan. (Shuttershock via Tribunnews)

Korban yang juga menyukai citra PSI sebagai partai anak muda tertarik dengan lowongan tersebut.

“Saya butuh kerjaan, baru keluar dari rumah sakit. Apalagi saya hidup sendiri, bayar BPJS dan kebutuhan sehari-hari. Makanya pas ditawarin jadi pengurus PSI saya senang," kata korban dikutip Selasa (26/3/2024).

Tak berselang lama, korban W diminta datang oleh terduga pelaku untuk urusan pekerjaan.

Namun saat dalam perjalanan, korban mengaku dibawa kabur ke rumah terduga pelaku yang saat itu dalam kondisi kosong.

Tak sampai di situ, korban juga mengaku disekap di dalam kamar, yang kemudian terjadilah pelecehan seksual di dalam kamar tersebut.

“Awalnya saya disuruh datang karena tuntutan kerjaan. Saya enggak nyangka pas di tengah perjalanan saya malah dibawa ke rumah. Saya takut, apalagi di sana saya sendiri mau minta tolong enggak ada siapa-siapa, sepi,” jelasnya.

W tidak benar-benar mengenal terduga pelaku karena baru dua hari bertemu.

Menurut W, saat itu dia kesulitan untuk kembali pulang lantaran terduga pelaku menguncinya di dalam kamar.

Terduga pelaku juga, lanjut W, mengancam dirinya untuk tutup mulut.

"Terus dia masuk ke dalam kamar dan melecehkan aku. Setelah kejadian itu aku engak langsung pulang. Aku ditahan di sana," kata W.

"Pelaku bilang jangan bilang kesiapa-siapa, diam aja. Enggak ada yang boleh tahu. Kalau ketemu dia harus seperti orang enggak kenal, kaya enggak pernah ketemu dan kejadian apa-apa," lanjutnya.

Dalam kondisi kalut dan bingung dengan apa yang sudah terjadi kepadanya, W hanya diam dan berusaha menepis pikiran buruknya.

Pasalnya kala itu, dia mengaku sudah merasa jijik dengan dirinya sendiri. Namun dia tidak berani bicara kepada siapapun.

"Aku enggak nyangka padahal aku cuma butuh pekerjaan, aku ingin kerja," pungkas dia.

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved