Hadirkan Chef Podomoro University, Sasa dan Rotary Indonesia Gelar Demo Masak Buat Kader Posyandu
Puluhan kader Posyandu dari Cikarang, Bekasi, dan Daan Mogot, Jakarta Barat dilatih untuk menjadi konselor cegah Stunting
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Ia mengungkapkan, banyak orangtua yang enggan datang ke Posyandu karena merasa malu anaknya menderita stunting.
Oleh karena itu, para kader Posyandu nantinya akan menjemput bola dengan mendatangi keluarga dan memberikan pemahaman serta cara untuk mencegah stunting.
"Jadi kader ini akan jemput bola, datang ke keluarga-keluarga, menerangkan, membawa kalender gizi seimbang dan mistar pengukur tinggi badan. Jadi langsung diterangkan tapi dengan penuh empati," ucap Roziana.
Roziana menuturkan, selama empat tahun sejak 2010 pihaknya sudah menjangkau lebih dari 300 ribu keluarga.
Berdasarkan pengalaman tersebut, ia mengatakan bahwa tidak ada orangtua yang menginginkan anaknya kekurangan gizi hingga berakibat stunting.
"Jadi ternyata masalahnya bukan uang sih, tapi hanya tidak mengerti. Jadi kita membuat kader ini dari tidak tahu menjadi tahu. Ketika sudah tahu, mereka memberitahu lagi kepada keluarga, kemudian dari tahu menjadi mau. Setelah itu baru melaksanakan apa yang kita sarankan," kata Roziana.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
