DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap

Temui Pegi Setiawan Cianjur, Dedi Mulyadi Heran Anggota Geng Moonraker Tapi Tak Punya Motor?

Dedi Mulyadi masih getol menggali keterangan demi keterangan terkait kasus pembunuhan Vina dan Eky yang diselimuti kabut misteri. 

Youtube Channel Kang Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi berbincang dengan Pegi Setiawan asal Cianjur. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Dedi Mulyadi masih getol menggali keterangan demi keterangan terkait kasus pembunuhan Vina dan Eky yang diselimuti kabut misteri. 

Banyak narasumber dari berbagai pihak ia sambangi demi mengorek peristiwa keji 8 tahun silam itu. 

Teranyar, eks Bupati Purwakarta tersebut mendatangi kediaman Pegi Setiawan asal Cianjur. 

Pegi asal Cianjur kebanjiran tuduhan oleh warga net sebagai pelaku di balik pembunuhan dua sejoli yang terjadi 27 Agustus 2016 silam. 

Ada selintingan kabar miring bahwa dia merupakan anak Bupati dan terlibat membunuh Vina dan Eky.

Gara-gara itu, Pegi memilih menghilangkan jejak ke Cianjur.

Namun, tudingan tersebut hingga kini belum bisa dibuktikan kebenarannya.

Dedi Mulyadi penasaran ingin mengkroscek kabar tersebut langsung kepada Pegi Setiawan Cianjur. 

Saat di kediaman Pegi, Dedi Mulyadi sempat mengecek sejumlah berkas-berkas dari Pegi Setiawan

Berkas itu meliputi ijazah pendidikan SD, SMP dan akte kelahiran Pegi. 

Dedi lantas menanyakan ijazah SD yang tidak ada pas fotonya. 

"Fotonya kemana? Oh copot (enggak ada) tapi cap tiga jarinya ada," ujar Dedi saat berbincang dengan Cecep, ayah Pegi di Youtube Channel Dedi Mulyadi yang tayang pada Kamis (13/6/2024). 

Selanjutnya, Dedi sempat mengecek ijazah SMP milik Pegi. 

Tidak ada pertanyaan yang menonjol dari Dedi terkait ijazah SMP tersebut. 

"Ijazah smp ada fotonya, masih tetep Pegi Setiawan namanya," katanya. 

Setelah itu, Dedi mengecek akte kelahiran milik Pegi Setiawan

Namun, tinta yang tertera di akte kelahiran Pegi sudah terlihat luntur. 

Dedi sempat kesulitan membaca akte tersebut. 

"Aktenya (kelahiran) sudah enggak bisa dibaca ya pak. Sudah luntur tintanya tapi ada tulisan Pegi Setiawan anak ke satu," katanya. 

Dedi lalu menanyakan ijazah SMK milik Pegi Setiawan

Namun, Pegi mengatakan bahwa ijazahnya belum ditebus sejak lulus. 

Dedi pun heran dengan Pegi yang belum menebus ijazahnya sekian lama.

"Berapa lagi tagihan ijazahnya?" tanya Dedi. 

Akan tetapi Pegi kesulitan untuk menjawabnya.

"Sekian tahun ijazahnya tidak ketebus?" kata Dedi.  

Dalam kesehariannya, kata Pegi, dirinya bekerja sebagai tukang ojek di sekitaran rumahnya. 

Akan tetapi, ia tidak punya motor. 

"Kalau malam suka ngojek cuman enggak tiap hari. Ngojek di sekitaran sini aja. Motor cuma pinjem adik. Cuman enggak tiap hari," jawabnya. 

Selain itu, Pegi Setiawan Cianjur mengaku bergabung ke dalam geng motor Moonraker. 

Namun, ia mengatakan bergabung pada tahun 2017. 

Anehnya, Pegi Setiawan tak memiliki motor meski bergabung di Moonraker. 

Dedi pun keheranan dengan Pegi lantaran tak memiliki motor. 

"Berarti bukan geng motor itu mah, geng korsi," kata Dedi bercanda. 

"Enggak punya motor. Paling boncengan. Suka bonceng sama anak-anak. Kegiatannya kalau bulan puasa bagi-bagi takjil," jawab Pegi. 

Pegi mengaku tak pernah pergi keluar kota ketika sedang bergabung bersama rekan geng Moonraker. 

Dedi pun sempat menanyakan akun media sosial Pegi Setiawan

"Namanya Pegi Speedraker cuman enggak bisa kebuka, lupa sandi," pungkasnya. 

Klarifikasi Pegi

Pegi Setiawan tiba-tiba muncul membuat video pengakuan tentang kasus Vina Cirebon.

Dari Cianjur, Pegi berani menantang siapapun yang meragukan pernyataannya.

Namun, Pegi ini bukanlah Pegi yang ditangkap aparat Polda Jawa Barat, Selasa (21/5/2924) lalu.

Pegi yang dimaksud kali ini adalah pemuda yang fotonya beredar di media sosial dan dimirip-miripkan serta dituduh dengan Pegi pelaku pembunuhan Vina delapan tahun silam.

Pegi Setiawan asal Cianjur ini membuat video bersama ayahnya.

Ia mengenakan kaos dan topi hitam yang dibalik. Di lehernya melingkar kalung emas.

Sementara, sang ayah memakai jaket hitam dan ikat kepala totopong.

"Assalamualaikum warahhmatullahiwabarakatuh. Saya atas nama Pegi Setiawan, dan ini orang tua saya atas nama Cecep Setiawan," kata Pegi membuka pernyataannya.

"Ingin mengklarivikasi tentang masalah yang lagi viral sekarang, masalaj pembunuhan Vina di Cirebon," lanjutnya.

Pegi Setiawan tegas mengatakan dirinya tidak ada keterlibatan sedikit pun dengan kasus yang mengakibatkan Vina dan pacarnya Muhammad Rizky (Eky) tewas tragis itu.

"Itu sedikitpun saya tidak ada sangkut pautnya sedikitpun," jelas Pegi.

Pegi juga menantang siapapun yang tidak mempercayainya bisa langsung menemuinya di Cianjur.

"Dan apabila kalian tidak percaya tentang pernyataan saya ini."

Silakan datang ke alamat kami yang berkediaman di Kabupaten Cianjur, Kecamatan Pacet, Desa Gadog."

Sekian pernyataan klarifikasi daro saya, wassalamualaikum warahhmatullahiwabarakatuh," ujar Pegi.

Pernyataan Pegi disampaikan melaluiakun TikTok @rezha_alfaro, Sabtu (25/5/2024) malam.

"pemilik akun @pegisetiawan1978 uda klarifikasi ma bapaknya," tulis akun tersebut.

Di akun Pegi sendiri tidak ada video klarifikasi tersebut.

Penelusuran TribunJakarta, di akun @pegisetiawan1978, ada foto Pegi mengenakan jaket geng motor Moonraker.

Moonraker sendiri terkait dengan kronologi pembunuhan Vina dan Eky sebagai akar masalahnya, karena konflik dengan geng motor XTC.

Penangkapan dan Kronologi

Seperti diketahui, ada 11 pelaku yang menjadi tersangka pembunuhan Vina dan Eky 2016 silam. Saat itu, kedua korban sepasang kekasih itu sama-sama berusia 16 tahun.

Kesebelas pelaku adalah Rivaldi Aditya Wardana, Eko Ramdani (Koplak), Hadi Saputra (Bolang), Eka Sandy (Tiwul), Jaya (Kliwon), Supriyanto (Kasdul), Sudirman, Saka Tatal, Andi, Dani dan Pegi (Perong).

Delapan sudah ditangkap dan menjalani hukuman penjara. Mereka adalah Rivaldi, Koplak, Bolang, Tiwul, Kliwon, Kasdul, Sudirman dan Saka Tatal.

Selain Saka Tatal, semuanya divonis penjara seumur hidup pada 2017. Sementara Saka Tatal divonis delapan tahun penjara karena saat kejadian masih usia anak.

Kini Saka Tatal sudah bebas dari kurungan.

Dengan sudah ditangkapnya Pegi, maka tinggal dua daftar pencarian orang (DPO) lagi, yakni Dani dan Andi.

Lantas bagaimana sebenarnya kronologi peristiwa biadab pemerkosaan dan pembunuhan Vina?

Penelusuran TribunJakarta, pada dokumen putusan banding Rivaldi dan Koplak di Pengadilan Tinggi Jawa Barat pada 1 Agustus 2017 silam, terungkap kronologi pemerkosaan dan pembunuhan Vina.

Semua berawal sekitar pukul 19.30 WIB, 27 Agustus 2016, para pelaku nongkrong di warung Bu Nining di Jalan Perjuangan RT 2 RW 10 Desa Saladara, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.

Di warung Bu Nining ini mereka asyik minum miras bersama.

"Jenis CIU yang dicampur dengan minuman Bigcola dan obat jenis Trihek," tertulis pada putusan.

Sejam kemudian, mereka berpindah tongkrongan ke depan SMPN 11, Jalan Perjuangan Majasem, Kota Cirebon.

Di situ, Andi membuka obrolan, "ANDI menyampaikan ada masalah dengan Geng XTC dan meminta bantuan kepada geng motor Moonraker untuk mencari kelompok geng motor XTC."

Tidak lama, Eky yang membonceng Vina naik motor melintas mengenakan jaket XTC. Mereka mau pulang dari Taman Kota Cirebon.

Melihat jaket XTC, Andi Cs melempari Eky dan Vina.

Mereka berdua pun kabur menghindar. Para pelaku mengejar, juga menggunakan sepeda motor.

Sampai di sekitar tanjakan jembatan layang Tol Desa Kepongpongan, Kabupaten Cirebon Eky dan Vina berhasil dipepet lalu ditendang hingga jatuh.

Ke-11 pelaku memukuli dan menghajar Eky maupun Vina.

Lantas, keduanya yang sudah lemah tak berdaya dibawa ke lahan kosong di belakang bangunan showroom mobil di seberang SMP Negeri 11.

Di situlah, Vina diperkosa bergilir para pelaku dan kemudian dihabisi nyawanya.

Pada putusan banding Rivaldi dan Koplak, disebutkan siapa-siapa saja yang melakukan pemerkosaan terhadap Vina.

Mereka yang melakukan adalah Rivaldi, Koplak, Bolang, Tiwul, Kliwon, Kasdul, Sudirman dan Dani.

Saka Tatal dan Andi tidak disebutkan melakukan pemerkosaan.

Sementara Pegi atau Perong tidak sampai penetrasi kemaluan.

"Saudara PEGI alias PERONG mencium dan memegang payudarakorban VINA," tertulis pada putusan.

Setelah itu, jasad Vina dan Eky yang sudah dipastikan tak bernyawa, kemudian dibawa ke flyover di Desa Kepongpongan, Kabupaten Cirebon.

"Korban VINA dengan posisi terlentang dipembatas tengah jalan dan sepeda motor milik Korban MUHAMAD RIZKY RUDIANA disimpan di pembatas tengah jalan sehingga seolah-olah telah terjadi kecelakaan," tertulis di putusan.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved