Pilkada Banten

Mental Korea Andra Soni Kini Melenting Unggul di Pilgub Banten, Bambang Pacul: Dulu Orang Gak Punya

Siapa sangka Andra Soni, calon gubernur Banten nomor urut 2, yang merupakan pesaing Airin Rachmi Diany ternyata dulu bukan lah siapa-siapa. 

Istimewa
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Banten, Andra-Dimyati dan Bambang Pacul 

TRIBUNJAKARTA.COM - Siapa sangka Andra Soni, calon gubernur Banten nomor urut 2, yang merupakan pesaing Airin Rachmi Diany ternyata dulu bukan lah siapa-siapa. 

Ia mulai merintis karirnya dari nol hingga bisa menjadi sosok terpandang.

Bahkan Anggota DPR RI, Bambang Pacul, sempat menyebutnya seseorang bermental 'Korea'. 

Istilah mentaliteit Korea, yang sering diucapkan Bambang, ialah seseorang yang berasal dari kaum bawah tetapi akhirnya bisa melenting karena kerja kerasnya. 

Bambang sempat menyinggung nama Andra Soni jauh sebelum pilkada serentak digelar. 

Ia bahkan menyebut Andra Soni yang berasal dari kaum marjinal mampu berjuang sehingga menjadi sosok terpandang.

Andra Soni pun maju Pilkada Banten menjadi lawan berat Airin. 

"Yang terbaru, calon gubernur Banten nanti yang melawan Airin, itu orang enggak berpunya. Andra Soni. Itu staf ahlinya Pak Dasco (Sufmi Dasco), sekarang lawan itu nanti jadi gubernur dengan DPT 8 juta orang bos," katanya di sebuah acara yang tayang di Youtube Total Politik pada 2 Agustus 2024 silam. 

"Korea banget itu. Makan juga susah dulu, ini true story, mau tempur jadi gubernur," katanya. 

Unggul di Pilkada Banten 2024

Andra Soni dan pendampingnya, Dimyati Natakusumah, berhasil meraih keunggulan dalam Pilkada Banten berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) yang dilakukan oleh Charta Politika Indonesia. 

Mereka memperoleh 57,52 persen suara.

Andra-Dimyati didukung oleh sepuluh partai, yakni Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Demokrat, Partai Garda Republik Indonesia (Garuda), dan Partai Rakyat Adil Makmur (Prima).

Andra Soni mengatakan, quick count bukan keputusan final. Akan tetapi itu adalah alat untuk mengetahui hasil sementara ini. 

"Saya terharu karena kawan-kawan yang berbuat tadi itulah orang yang percaya bahwa ini semua mungkin," kata Andra di DPD Golkar Banten, Rabu (27/11/2024). 

Andra mengucapkan terimakasih kepada seluruh relawan, partai Koalisi Banten Maju dan  kepada masyarakat Banten yang telah memberikan kepercayaan kepadanya dan wakilnya Dimyati Natakusumah memimpin tanah para jawara.  

"Mereka bukan orang yang berpengalaman di politik. Tapi mereka punya semangat dan selalu memotivasi saya, dan Saya mengucapkan terima kasih kepada semuanya," ujarnya. 

Andra sebelumnya tidak menyangka dapat unggul di Pilkada. Namun, berkat kerja keras partai koalisi dan tim hal itu menjadi mungkin. 

"InsyaAllah selama kita terus berusaha, terus berupaya, yang maha kuasa akan membuka jalan bagi kita," ungkapnya.

Dari orang susah kini melenting

Andra Soni memiliki kisah pahit di balik karir politiknya yang berjalan mulus. 

Kisah hidupnya dipenuhi dengan perjuangan.

Dikutip dari situs resmi DPRD Banten, Selasa (27/8/2024), Andra ialah seorang anak petani di Payakumbuh, Sumatera Barat pada 48 tahun silam.

Saat Andra berusia balita, orang tuanya lalu berpindah profesi sebagai kuli bangunan di Pekanbaru, Riau demi memenuhi kondisi ekonominya yang serba terbatas. 

Demi memperbaiki nasib, orang tua Andra lalu merantau ke negeri tetangga, Malaysia sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal, dengan bekerja sebagai buruh tani di kebun sawit.

Pria yang lahir pada 12 Agustus 1976 ini mendapat kesempatan sekolah dari Pemerintah Malaysia meski berstatus anak TKI ilegal.

Andra kemudian masuk ke sekolah setara Sekolah Dasar (SD).

Namun, selepas lulus SD, Andra kesulitan untuk melanjutkan pendidikannya setara SMP di Malaysia. 

Pasalnya, dokumennya tak lengkap.

Andra lalu bersama kakaknya kembali ke Tanah Air dan tinggal di Ciledug, Kota Tangerang.

Semasa duduk di bangku SMP, Andra mengalami kesulitan ekonomi untuk berangkat sekolah.

Ia tak memiliki ongkos untuk berangkat dan pulang sekolah. 

Uang jajan pun seadanya. Akhirnya, Andra kerap menumpang bermalam di kediaman teman sekolahnya.

"Penyebab saya enggak bisa pulang itu kehabisan ongkos, ditawarin nginep. Namanya ditawarin nginep, mau. Kamarnya ada, kasurnya, sarapannya," ujarnya dikutip dari situs DPRD Banten.

Anak kelima dari enam bersaudara ini mengaku beruntung karena pemilik rumah tersebut ternyata Raden Muhidin Wiranata Kusuma, putra dari Raden Aria Adipati Wiranata Kusuma, Mendagri RI pertama.

"Itu bapak angkat saya. Dia yang melanjutkan saya sekolah sampai saya lulus SMA," tuturnya.

Kuliah Sambil Kerja Jadi Kurir

Usai lulus SMA, Andra lagi-lagi terkendala biaya masuk ke perguruan tinggi. 

Demi bisa kuliah, Andra akhirnya bekerja keras dengan mencari pekerjaan. 

Singkat cerita Andra Soni berhasil menjadi mahasiswa STIE Bakti Pembangunan program Diploma III, meski uang kuliah dibayar dengan cara menyicil.

Andra kembali dihadapkan dengan masalah karena perusahaan tempatnya bekerja terdampak krisis moneter. 

Ia lalu memutar otak untuk tetap menghasilkan uang hingga akhirnya bekerja sebagai pengantar surat.

"Di situ saya bekerja lagi, saya dapat uang lagi. Tapi saya pindah (kelas) malam," ucapnya.

Menjadi seorang kurir ternyata menyita waktu Andra hingga kuliahnya terdampak.

Andra bahkan tak lulus sampai tiga kali di satu mata kuliah. 

"Mata kuliah itu keahlian saya, manajemen pemasaran," ujarnya.

Meski menyita waktu, Andra tak memiliki pilihan lain dan terus bekerja di perusahaan tersebut hingga kariernya meningkat sampai menduduki kursi manajer.

Andra lalu mempergunakan pengalaman kerja yang menurutnya cukup untuk nekat membangun perusahaan sendiri di bidang ekspedisi.

Terjun ke Dunia Politik

Akhirnya seiring usahanya berkembang hingga memiliki cabang di sejumlah negara, dia memutuskan terjun ke dunia politik pada Pemilu 2014.

Andra maju sebagai calon anggota legislatif dari Partai Gerindra. 

Ia berhasil lolos dengan perolehan suara yang menurutnya cukup memuaskan.

Partai Gerindra lalu mengangkat Andra menjadi Sekretaris DPD Gerindra Banten mendampingi Desmond J Mahesa.

Andra lalu kembali maju di Pemilu 2019.

Partai Gerindra lalu merekomendasikan Andra menjadi Ketua DPRD Provinsi Banten.

Profil dan harta kekayaan Andra Soni 

Andra Soni adalah seorang politisi kelahiran 12 Agustus 1976.

Andra Soni menjabat sebagai Ketua DPRD Banten periode 2019-2024.

Kini, Andra Soni menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra Banten.

Sebelum terjun sebagai politisi, Andra Soni adalah seorang pengusaha.

Andra Soni tercatat pernah bekerja di sejumlah perusahaan yaitu:

PT Prastapindo Abadi Sejahtera (1996–2002)

PT Pura Kentjana Jakarta (1996–1997)

PT Air Supremasi Indonesia (2002–2004)

PT Antara Sukses Express (2004–2007)

Pada 2014, dia maju sebagai anggota DPRD Banten di Pileg.

Dalam pertarungan itu, Andra berhasil lolos dengan perolehan suara yang cukup memuaskan

Lima tahun kemudian, dia mencalonkan diri dan Kembali lolos ke DPRD Banten.

Dengan berbagai pertimbangan, partai tempatnya bernaung kemudian merekomendasikan menjadi Ketua DPRD Provinsi Banten.

Harta Kekayaan

DATA HARTA

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 2.899.650.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 105.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. ----

D. SURAT BERHARGA Rp. ----

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 95.000.000

F. HARTA LAINNYA Rp. ----

Sub Total Rp. 3.099.650.000

III. HUTANG Rp. 500.000.000

IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 2.599.650.000


Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved