Cerita Kriminal
'Kamu Bakal Sadar' Pilu Uswatun Korban Mutilasi Dalam Koper: Ada 2 Kerjaan, Pindah Tergantung Klien
Curhat pilu Uswatun Khasanah, korban mutilasi yang jasadnya ditemukan dalam koper di Ngawi. Ia punya dua kerjaan dan kerap pindah tergantung klien.
“Ciri-ciri yang diketahui dari gelang, sandal, sama tindik perut,” katanya. dilansir dari Tribunnews.com.
Sementara sang ibu, Ana Yuliana, menceritakan, putirnya itu terakhir kali pamit pergi ke luar kota pakai motor.
“Terakhir ketemu langsung di Blitar Jumat (17/1) lalu. Basa-basi biasa, tidak ada firasat. Jumat keluar sendiri naik sepeda motor,” ujar Ana Yuliani, ibu korban.
Jasad korban ditemukan dalam koper di Desa Dadapan pada Kamis (23/1/2025) pagi. Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Satria Rama, mengatakan bahwa warga menemukan koper tersebut di sebuah selokan.
“Warga curiga melihat paket besar berwarna hitam. Setelah dibuka, ternyata berisi koper merah dengan benda-benda seperti selimut, sepatu wanita, dan bagian tubuh manusia,” jelas Andik.
Kapolres Ngawi AKBP Dwi Sumrahadi menjelaskan bahwa jasad tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
“Jasad yang ditemukan ini ada badan, namun kaki sebelah kiri dari pangkal paha sudah tidak ada, kaki sebelah kanan dari lutut, serta kepala juga tidak ada,” katanya.
Polisi menduga bahwa korban adalah hasil tindak kejahatan mutilasi. Sementara itu, dokter Puskesmas Kendal, Dr. Ririn Pancawinanti, yang ikut memeriksa jasad, memastikan bahwa korban adalah seorang perempuan dewasa.
“Kemungkinan besar perempuan. Kelihatan bagian bahu yang mengarah perempuan. Usia dewasa sepertinya,” ujar Ririn.
Saat ini polisi masih mendalami kasus itu untuk mengungkap motif di balik kematian korban.
Sosok Uswatun
Selama ini Uswatun tinggal di sebuah rumah kos di Jalan Panglima Sudirman kawasan Kelurahan Kenayan.
Menurut Aan, penjaga kos, Uswatun terakhir ada di kamar kosnya pada Minggu (19/1/2025). Dia pergi menggunakan mobil Suzuki Ertiga warna putih miliknya.
"Itu juga mobil masih kredit. Setelah itu belum pulang lagi," ujar Aan.
Uswatun tinggal di salah satu kamar di lantai bawah, dari 2 lantai yang ada di area rumah kos ini. Tarif sewa kamar dengan AC yang ditempatinya adalah Rp 1.200.000 per bulan.
Masih menurut Aan, selama ini tidak ada teman yang datang ke tempat kos Uswatun. "Tidak ada teman yang datang. Dia sendirian tinggal di kamarnya," tambahnya.
Polisi sudah memeriksa kamar Uswatun setelah jenazahnya ditemukan di Ngawi. Meski tidak ada garis polisi, namun kunci kamar ini dibawa oleh aparat kepolisian.
Ungkapan Cinta
Uswatun terakhir mengunggah foto dirinya berbaju merah di akun TikToknya pada 7 hari lalu.
Dia pernah mengunggah gambar berupa tulisan Nisa dan Nopa yang dipisahkan gambar hati. Dari unggahan itu Ana terkesan sangat mencintai sosok yang bernama Nopa.
Sekurangnya 3 kali dia mengunggah materi ungkapan sayang Ana dan Nopa. Dia juga pernah mengunggah 2 foto anaknya.
Penjelasan Polisi
Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan mengatakan mengungkapkan pihaknya bersama Ditreskrimum Polda Jatim, dan Satreskrim jajaran Polda Jatim sedang bekerja keras mengungkap pelaku pembunuhan itu.
Menurutnya, semua personil dikerahkan bukan hanya memburu pelaku, tapi juga mencari potongan tubuh korban yang hilang misterius.
Sebagaimana diketahui, hasil otopsi menunjukkan beberapa bagian tubuh korban tidak ada seperti bagian kepala, kaki sebelah kiri terpotong sampai pangkal paha, dan kaki kanan terpotong sampai lutut.
“Meski demikian kami tetap menunggu hasil tes DNA yang saat ini dijalankan oleh Bid Labfor Cabang Surabaya di Polda Jatim, dalam rangka penyempurnaan pembuktian,” katanya.
Pemakaman Uswatun
Jenazah Uswatun Khasanah alias UK (30) tiba di rumah orang tuanya di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jumat (24/1/2025) sekitar pukul 19.00 WIB.
Jenazah korban sempat disemayamkan untuk disalatkan di rumah duka. Setelah itu, jenazah langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum Desa Sidodadi.
"Jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 19.10 WIB. Dibawa mobil ambulans dari Ngawi. Kemudian disalati dan sebagainya. Sekitar pukul 20.00 WIB langsung dibawa ke pemakaman di TPU Desa Sidodadi," kata Camat Garum, Arinal Huda di rumah duka, Jumat (24/1/2025).
Sejumlah warga juga terlihat hadir melayat di rumah duka. Beberapa warga ikut mengangkat peti jenazah korban di rumah duka. Dari rumah duka, peti jenazah korban dinaikkan mobil pikap untuk dibawa ke tempat pemakaman umum Desa Sidodadi.
"Jenazah tiba di rumah duka dalam kondisi sudah disucikan dan dimasukan dalam peti," ujar Arinal. (TribunJatim/TribunMataraman)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.