Bikin Orang Tua Ngeluh, MBG di Tangsel Jelang Libur Sekolah: Beras Mentah hingga Makanan Kemasan

Ada yang berbeda dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Tangerang Selatan (Tangsel) belakangan ini, jelang libur sekolah.

MBG kemasan (Kompas.com/Intan Afrida Rafni) dan MBG mentah ((Antara HO/Net))
MBG TANGSEL - Kolase MBG berupa makanan kemasan di Pondok Aren, Tangsel (kanan) dan MBG makanan mentah di Ciputat Timur, Tangsel (kiri). 

Basiro menambahkan, pihaknya juga menghindari penggunaan makanan beku karena khawatir siswa lupa menyampaikannya kepada orang tua, sehingga bisa menyebabkan makanan basi dan tidak dapat dikonsumsi.

 "Mengingat sekolah sudah libur, class meeting pulang awal. Guru-guru pun tidak menyanggupi, hingga wali murid yang mewakili anaknya mengambil ke sekolah," tuturnya.

Sebelumnya, menu MBG di Tangerang Selatan viral di media sosial karena dibagikan dalam bentuk mentah.

Dalam unggahan Instagram @indotoday, terlihat paket MBG berisi beberapa buah jeruk dan pisang, serta sejumlah kantong plastik yang diduga berisi beras, ikan asin, telur puyuh, dan kacang tanah.

Pondok Aren

Terkini, Siswa di Pondok Aren, Tangsel mendapat MBG berupa makanan kemasan.

Diketahui, MBG di salah satu SD negeri di Pondok Aren, Tangerang Selatan, didominasi oleh biskuit kemasan. Paket MBG itu dibagikan sekolah ke orangtua murid usai pengambilan rapor siswa, Kamis (19/6/2025).  

Setiap orangtua murid mendapatkan satu goodie bag yang bisa dibawa pulang, berisi dua roti cokelat, satu kotak susu cokelat kemasan 115 ml, satu saset minuman sereal rasa vanila, empat snack kentang, empat saset biskuit stick mini, tiga saset biskuit kelapa, tiga kacang atom, satu kacang kulit.

Merina (40), orang tua siswa di Pondok Aren, kaget anaknya mendapat makanan kemasan.

"Saya sempat kaget sih dapetnya makanan ringan, soalnya kan dari awal dapatnya makanan bergizi dan matang, ada sayur juga," ujar seorang wali murid, Merina (40), saat ditemui Kompas.com di lokasi, Kamis.

Merina menilai, makanan ringan tak bisa memenuhi kebutuhan gizi anak-anak. 

Oleh sebab itu, ia berharap program MBG kembali diberikan dalam bentuk makanan berat berupa nasi lengkap dengan sayur dan lauk pauk.

"Kalau bisa sih diusahakan MBG yang matang, jangan yang mentah. Karena kan untuk anak-anak, biar dapat makanan bergizi dari sekolah," kata dia.

Senada, orangtua murid lainnya, Novi (38), juga menilai MBG hendaknya menghadirkan menu yang lebih mengenyangkan dan memenuhi prinsip gizi seimbang, bukan hanya makanan ringan.

"Lebih baik yang matang, karena empat sehat lima sempurna, ada nasi, lauk, sayur, susu, dan buah. Cuma anak-anak kan memang sukanya cemilan, tapi harusnya yang agak berat dan bermerek," kata Novi.

Menurut Novi, pihak sekolah menyampaikan bahwa MBG yang didominasi biskuit tersebut untuk dikonsumsi dua hari dan hanya bersifat sementara.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved