Viral di Media Sosial

Minta Keadilan, Niluh Djelantik Posting Foto Intan ART Batam Dulu dan Setelah Disiksa: Doamu Dijabah

Niluh Djelantik mengomentari kasus Intan, Asisten Rumah Tangga (ART) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mengalami penyiksaan secara keji oleh majikan

Instagram Niluh Djelantik dan Wikipedia
PENYIKSAAN ART - Senator asal Bali, Niluh Djelantik memposting foto Intan ART asal NTT sebelum dan sesudah mengalami penyiksaan di Instagramnya. Ia menuntut keadilan bagi Intan agar pelaku dihukum seberat-beratnya. (Instagram Niluh Djelantik dan Wikipedia). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Senator asal Bali, Niluh Djelantik mengomentari kasus Intan, Asisten Rumah Tangga (ART) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mengalami penyiksaan secara keji oleh majikannya di Batam. 

Niluh sempat memposting foto penampilan fisik Intan sebelum mengalami penyiksaan dan setelahnya. 

Kondisi Intan setelah mengalami penyiksaan sungguh memprihatinkan. 

Sangat berbeda dengan kondisinya sebelum mengalami penyiksaan yang dilakukan oleh majikannya. 

Niluh pun menuntut keadilan untuk Intan agar majikan yang melakukan penyiksaan dihukum. 

"Justice For Intan".

"Gaji Rp 1,8 juta per bulan. Tidak dibayar selama setahun, korban mengalami luka-luka atas penganiayaan sang majikan."

"Nak, doa-doamu dijabah Sang Pencipta. Kebenaran menemukan jalannya. Pelaku harus bertanggung jawab atas setiap luka yang dia hujamkan ke tubuh dan jiwamu."

"Terima kasih Pak Polisi, terima kasih netizen kesayangan yang turut menyuarakan keadilan bagi Intan," tulis Niluh di Instagramnya pada Kamis (3/7/2025).

DPR janji kuliahkan Intan

Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur (NTT) II, Umbu Rudi Kabunang, bersama Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Sri Suparyati turun langsung ke Batam untuk menjenguk dan memastikan perlindungan penuh terhadap Intan, gadis 19 tahun asal Loli, Sumba Barat, NTT yang menjadi korban kekerasan berat oleh majikannya.

Intan, seorang pekerja rumah tangga nonprosedural, diselamatkan dari situasi kekerasan setelah berbulan-bulan mengalami penyiksaan.

Saat ini, ia tengah menjalani pemulihan di Shelter Santa Theresia, Batam, di bawah pendampingan relawan, pemuka agama, dan tokoh komunitas Flobamora.

“Saya menyaksikan langsung kondisi Intan. Meski secara fisik dan psikis masih memprihatinkan, ia memiliki semangat hidup yang luar biasa. Negara harus hadir dan tidak boleh abai,” kata Umbu Rudi Kabunang dalam keterangannya usai kunjungan, yang diterima Kompas.com, Rabu 2/7/2025) malam.

Kunjungan dimulai dengan rapat koordinasi bersama tokoh gereja, relawan, dan perwakilan LPSK.

Rombongan kemudian menemui Intan di shelter yang dikelola oleh Romo Paskal bersama tim pengurus seperti Ibu Rut, Ibu Nasrani, dan Gloria.

Wakil Ketua LPSK Sri Suparyati menegaskan, lembaganya akan menjamin perlindungan menyeluruh terhadap Intan, mulai dari biaya perawatan medis, pemulihan psikologis, biaya hidup sesuai upah minimum regional, transportasi, hingga pendampingan dalam proses hukum.

“LPSK hadir untuk memastikan korban tidak hanya selamat, tetapi juga pulih dan kembali menjalani hidup dengan layak dan bermartabat,” ujar Sri Suparyati.

Lebih dari itu, Intan menyampaikan cita-citanya untuk kuliah di Jakarta.

Merespons hal tersebut, Umbu Rudi Kabunang berkomitmen membiayai pendidikan Intan hingga lulus sarjana, sebagai bentuk dukungan konkret atas pemulihan masa depan korban.

“Kami ingin menunjukkan bahwa negara tidak hanya memberi perlindungan, tetapi juga membuka harapan baru bagi para penyintas,” kata Umbu Rudi.

Ia juga mendorong aparat penegak hukum menindak pelaku dengan pasal-pasal terberat dalam KUHP, termasuk Pasal 354, 355, dan 170 tentang penganiayaan berat dan penganiayaan berencana.

Umbu Rudi Kabunang mengapresiasi komunitas Flobamora Batam, para relawan, dan lembaga keagamaan yang bergerak cepat menyelamatkan Intan.

“Atas nama keluarga besar dari Intan, saya ucapkan terima kasih pada Romo Pascal dan semua rekan-rekan dan keluarga besar Flobamora di Batam yang sudah membantu menyelaamatkan Intan, menjaga, dan merawat Intan keluarga kami dari Sumba,” ucap Umbu Rudi Kabunang.

Ia juga menyerukan penguatan regulasi dan pengawasan terhadap pengiriman tenaga kerja ke luar daerah.

Seorang ART bernama Intan menjadi korban penyiksaan oleh majikannya saat bekerja di salah satu rumah di permukiman mewah Sukajadi, Batam, Kepulauan Riau. 

Tidak hanya mengalami penyiksaan fisik, tetapi juga kerap diminta mengganti kerugian yang dialami oleh majikannya. Bekerja selama satu tahun, korban yang diselamatkan oleh Paguyuban Flobamora Batam kerap mendapatkan kekerasan verbal dan baru mengalami kekerasan fisik selama dua bulan terakhir.

Selama dua bulan ini, korban tidak hanya dipukul, tetapi juga dipaksa untuk memakan kotoran peliharaan dan meminum air septic tank oleh majikannya. 

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ke Batam, Anggota DPR RI Janji Kuliahkan Intan, ART Korban Penyiksaan Majikan". 

 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved