6 Hal Kasus Penipuan Kontrakan Bodong di Bekasi Bikin Rugi Rp 7 M, Coretan Tembok: Mati Lo Ga Enak!
Enam hal perkara penipuan kontrakan bodong di Kranji, Kota Bekasi. Kerugian capai Rp 7 miliar. Tembok rumah jadi pelampiasan korban.
"Korban paling banyak dari wilayah Jakarta Timur, karena iklan yang dimunculkan itu di Facebook alamatnya Kranji, mungkin Jakarta Timur ke Kranji dekat jaraknya," jelas dia.
Dari hasil pendataan sementara yang dilakukannya, nilai kerugian para korban bervariasi, mulai dari Rp 30 juta hingga Rp 420 juta.
Fikri menjelaskan, para korban tertipu tawaran enam unit kontrakan yang dijual K lewat perantaranya di Facebook dengan nama pengguna berinisial Y.
Namun, seluruh unit kontrakan yang diperjualbelikan pelaku ternyata bukan miliknya. Dua unit kontrakan di antaranya diketahui milik adik pelaku berinisial RS dan dua kontrakan lainnya milik sang kakak berinisial T.
"Enam unit ini peninggalan orangtua, bisa dibilang warisan dari orangtunya. Ada enam pintu yang dibagi tiga saudara," kata dia.
Fikri mengungkapkan, K kabur pada 30 Juni 2025. Pelaku diduga kabur setelah kedoknya diketahui sang kakak.
Sehari berikutnya, sang kakak akhirnya membongkar dua unit kontrakannya sendiri. Alasannya, sang kakak tak ingin unitnya terus diklaim pelaku untuk diperjualbelikan.
"Jadi daripada diperjualbelikan ke orang-orang, korban bertambah banyak, akhirnya sama kakaknya dibongkar. Jadi antisipasi semakin banyak korban," imbuh dia.
6. Coretan Tembok
Unit kontrakan di kawasan Kranji, Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Total kerugian yang dialami puluhan korban ditaksir mencapai Rp 7 miliar.
Mayoritas para korban membeli unit kontrakan tersebut karena tergiur harga murah dan lokasi yang strategis.
Berdasarkan penelusuran di lokasi pada Selasa (15/7/2025), enam unit kontrakan ini berdiri di atas tanah sekira seluas 300 meter persegi.
Setiap unit kamar menyediakan tiga ruangan, yakni ruang tamu, ruang tengah, dan ruang dapur.
Dari enam unit kontrakan tersebut, empat pintu kamar di antaranya berdiri berdampingan. Dua unit sisi kiri sebelumnya ditempati pelaku berinisial K.
Sementara dua unit kontrakan sisi kanan didiami adiknya berinisial RS. Sedangkan dua unit kontrakan lainnya berdiri tepat di samping sebuah gang kecil.
Dua unit ini milik kakak terduga pelaku berinisial T. Sebagian bangunan kontrakan milik T tersebut telah rata dengan tanah.
Puing bekas bangunan masih berserakan di lokasi. Saat ini, bangunan kontrakan milik T hanya menyisakan sebagian tembok yang sudah penuh coretan tulisan bernada
kekecewaan dan amarah para korban. Tulisan tersebut antara lain, "Karsih maling 378", "Mati lo gak enak", "Korban 378", "Rumah maling", dan "Keluarga Karsih Penipu!!".
Kondisi dua kamar kontrakan milik pelaku juga tak jauh berbeda. Seluruh kaca jendela telah dihancurkan para korban.
Pintu dan dinding kontrakan milik pelaku juga dipenuhi coretan yang bertuliskan "Karsih penipu" dan "Balikin duit orang 378".
Sementara kondisi dalam kamar kontrakan milik sudah tak ada lagi barang yang tersisa. Yang tersisa kini hanya puing-puing pecahan kaca jendela yang berserakan di lantai kontrakan. (Kompas.com)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.