Mengenal Difteri, Kejadian Luar Biasa yang Diisukan Melanda Jakarta tapi Dibantah Dinkes

Ia menegaskan bahwa informasi tersebut adalah hoaks dan tidak sesuai dengan kondisi lapangan.

Istimewa dan Kompas.com/Tria Sutrisna
KABAR HOAKS - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati membantah kabar yang beredar bahwa Jakarta dilanda kejadian luar biasa difteri. Ia menegaskan bahwa kabar tersebut hoaks. (Istimewa dan Kompas.com/Tria Sutrisna). 

Penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi serius hingga mengancam nyawa jika tidak segera ditangani.

Parahnya lagi, difteri bisa sangat mudah menular.

Seseorang bisa tertular difteri hanya dengan menghirup percikan ludah penderitanya saat bersin atau batuk.

Selain itu, penularan difteri juga bisa terjadi hanya melalui sentuhan barang-barang yang sudah terkontaminasi.

Penderita difteri bisa siapa saja. Penyakit ini bisa menyerang orang-orang dari segala usia, namun anak-anak lebih rentan terserang.

Gejala difteri 

Difteri menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta dapat memengaruhi kulit.

Penularannya bisa melalui batuk, bersin, atau luka-luka terbuka.

Menurut Kemenkes, gejala difteri muncul 2 sampai 5 hari setelah seseorang terinfeksi bakteri penyebab difteri.

Dalam beberapa kasus, penderita difteri juga mungkin tidak mengalami dan menunjukkan gejala apa pun.

Sementara sebagian penderitanya bisa mengalami gejala ringan yang menyerupai flu biasa.

Gejala difteri yang paling khas adalah terbentuknya lapisan abu-abu tebal pada tenggorokan dan amandel.

Selain lapisan abu-abu di tenggorokan, penderita difteri juga mungkin mengalami gejala batuk, suara serak dan sakit tenggorokan.

Sementara Menurut Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh, gejala difteri lain yang dapat muncul meliputi:

1. Demam lebih dari 38 derajat celcius.

2. Nyeri atau sakit saat menelan

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved