Mengenal Difteri, Kejadian Luar Biasa yang Diisukan Melanda Jakarta tapi Dibantah Dinkes
Ia menegaskan bahwa informasi tersebut adalah hoaks dan tidak sesuai dengan kondisi lapangan.
3. Leher membengkak akibat pembengkakan kelenjar leher.
4. Sesak napas disertai bunyi.
Bahaya Difteri
Difteri tergolong penyakit menular berbahaya dan berisiko mengancam jiwa.
Orang yang terjangkit bisa berisiko menimbulkan infeksi serius, komplikasi dan berpotensi mengancam nyawa.
Oleh sebab itu, penyakit difteri tergolong penyakit yang berpeluang fatal yang membutuhkan penanganan segera.
Dinas Kesehatan Aceh menjelaskan, kasus kematian akibat difteri biasanya terjadi karena obstruksi atau sumbatan jalan napas karena tertutup selaput putih keabu-abuan, kerusakan otot pembungkus jantung, serta kelainan susunan saraf pusat dan ginjal.
Penyakit difteri juga bisa menimbulkan berbagai komplikasi.
Bakteri penyebab difteri menghasilkan racun yang bisa merusak jaringan di hidung dan tenggorokan, hingga menyumbat saluran pernapasan.
Racun tersebut juga bisa menyebar melalui aliran darah dan menyerang berbagai organ.
"Berdasarkan penelitian sebelumnya, komplikasi difteri terjadi pada 26 dari 71 penderita difteri atau 36,6 persen," sebut Dinkes Aceh.
Adapun komplikasi yang dapat terjadi antara akibat difteri menurut Kementerian Kesehatan yakni:
1. Radang otot jantung (miokarditis).
2. Pneumonia atau infeksi paru-paru.
3. Gagal ginjal
4. Kerusakan saraf
20 Anak di Jakarta Gagal Ginjal dan Harus Cuci Darah, Dinkes DKI Gencarkan Program Ini |
![]() |
---|
Deteksi Kanker Serviks Gratis di Jakarta Fair Kemayoran, Jika Berbayar Biayanya Capai Rp 1,4 Juta |
![]() |
---|
Antisipasi HMPV, Dinkes DKI Siapkan Puskesmas dan RS, Ini Daftarnya |
![]() |
---|
Minta Warga Jangan Panik, Pj Teguh Perintahkan Dinkes DKI Waspadai Penyebaran Virus HMPV |
![]() |
---|
Dinkes Pastikan Seluruh Puskesmas di Jakarta Siap Layani Pasien Terpapar Cacar Monyet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.