Setelah Pembebasan Hasto dan Tom Lembong, Rocky Gerung Sebut Isu Selanjutnya Adalah Fufufafa
Setelah ramai soal pembebasan Hasto Kristiyanto dan Tom Lembong, selanjutnya publik akan menggaungkan kembali isu Fufufa
TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat politik Rocky Gerung menyebut, setelah ramai soal pembebasan Hasto Kristiyanto dan Tom Lembong, selanjutnya publik akan menggaungkan kembali isu Fufufafa.
Seperti diketahui, Fufufafa adalah akun KasKus yang banyak mengunggah ujaran kebencian, termasuk kepada Prabowo Subianto semasa belum menjabat presiden.
Akun tersebut ramai disebut-sebut dimiliki oleh Gibran Rakabuming Raka, yang kini menjabat Wakil Presiden.
Mulanya, Rocky menyebut pembebasan Hasto dan Tom Lembong membuat gempa politik di Solo.
Solo yang dimaksud Rocky adalah Presiden ke-7 RI, Jokowi, berdasarkan kediamannya.
Hal itu lantaran, pembebasan Hasto melalui amnesti menunjukkan hubungan Prabowo dengan PDIP yang mendekat.
Di sisi lain, Jokowi merupakan pecatan PDIP, dan hubungannya dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri jamak diketahui tidak baik-baik saja.
"Pada akhirnyanya ada semacam kecerahan di dalam sistem politik kita. Karena Presiden Prabowo mengajukan penghapusan hukuman abolisi pada keputusan dari pengadilan terhadap hukuman pada Hasto dan Tom Lembong. Dan itu jadi semacam gempa bumi politik kecil yang resonansinya tiba di Solo," kata Rocky di channel Youtubenya @RockyGerungOfficial_2024, Jumat (1/8/2025).
Menurut Rocky, sejak awal, jeratan kasus kprupsi terhadap Hasto dan Tom Lembong adalah bentuk kriminalisasi karena aktivitas politiknya.
"Karena bagaimanapun kita mengerti dari awal apa motifnya sehingga Tom Lembong dipenjara apa karena dia mendukung kapitalis tuh," kata Rocky.
"Demikian juga pada Hasto bahwa dari awal itu betul-betul adalah kriminalisasi itu. Dan upaya untuk mencegah tumbuhnya kader-kader baru di PDIP. Jadi kelihatannya memang Hasto tidak bersalah," tambahnya.
Rocky menilai keputusan Prabowo untuk memberi amnesti dan abolisi kepada Hasto dan Tom Lembong adalah bentuk sikapnya dalam memahami hukum dan politik.
"intinya adalah Presiden mengerti bahwa tekanan politik itu tidak boleh dijadikan alasan untuk mengadili seseorang. Perbedaan politik hal yang biasa, tetapi jangan dijadikan itu sebagai forum balas dendam. Politik enggak boleh ada balas dendam."
"Karena politik itu adalah kecerdasan untuk bernegosiasi, berdiplomasi, sekaligus kecerdasan untuk saling mengitip strategi," paparnya.
Dengan mendekatnya Prabowo dengan PDIP, menurut Rocky, Jokowi akan kecewa.
Naikkan Jabatan Qodari, Prabowo Dikritik Keras Rocky Gerung: Cacat Etis hingga Gak Ngerti Demokrasi |
![]() |
---|
Rocky Gerung Ramai Diprotes Lantaran Prabowo Rombak Kabinet Tanpa Singkirkan Geng Solo |
![]() |
---|
SOSOK Prof Paiman Raharjo, Eks Wamendes yang Diusulkan Sedulur Jokowi Masuk Kabinet Prabowo |
![]() |
---|
Refly Harun Sebut Hasan Nasbi Dicopot Bukan Karena Ucapan 'Masak Saja', PCO yang Tak Dianggap? |
![]() |
---|
Rizki Irmansyah Turun Tangan di Kasus Kepala Sekolah di Prabumulih, Terkuak Sosoknya yang Serba Bisa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.