Keluarga yakin Bripka Matheos tewas bukan karena bunuh diri
Keluarga besar Bripka Matheus De Haan yakin sosok yang diperbantukan di Densus 88 Anti Teror Mabes Polri itu tidak meninggal karena bunuh diri dengan cara menembak kepalanya sendiri.
Ditemui di rumah duka, Kampung Bambon RT 02/RW 06 Desa Ragajaya, Kecamatan Ragajaya, Kabupaten Bogor, menantu Matheus, Angger Aprinda (30) mengatakan almarhum tak memiliki atau sedang terlibat masalah.
"Kita tidak percaya kalau bapak bunuh diri. Karena selama ini dalam keluarga bapak tidak pernah ada masalah, cek-cok apalagi masalah ekonomi semua baik saja," kata Angger di Bojonggede, Bogor, Selasa (1/1/2019).
Sekira pukul 17.00 WIB, Angger menuturkan ayah mertuanya sempat meminta istrinya Nia mengantarkan handphone ke Mapolsek Pancoran Mas.
Setelah mengantarkan handphone, Nia kembali ke kediamannya, sementara Matheus masih berada di Mapolsek Pancoran Mas sembari meminum kopi dan berbincang dengan personel Polsek Pancoran Mas.
"Bapak handphonenya ketinggalan, disuruh minta anterin putri yang juga istri saya ke Polsek. Setelah itu istri saya langsung pulang lagi," ujarnya.
Kondisi kesehatan Bripka Matheos
Mengenai kondisi fisik kakek satu cucu itu, Angger menyebut Matheus jarang diterpa sakit dan memiliki daya tahan tubuh yang kuat.
Bila sakit pun, dia tetap memilih menjalankan tugas sebagai pelayan masyarakat, sementara di lingkungan dia gemar bersosialisasi dengan warga sekitar Kampung Bambon
"Bapak itu orangnya kuat dan jarang sakit. Sebelum kejadian ibu sempat kerokin badan bapak karena kurang enak badan. Biar sakit bapak tetap masuk kerja, orangnya sangat disiplin dan suka mengajak bermain anak-anak lingkungan di rumah," tuturnya. (TribunJakarta/Mohamad Afkar Sarvika/Bima Putra)