Selain kepada BNI dan Garuda, Yasonna menyampaikan terima kasih kepada Menko Polhukam Mahfud Md. Juga kepada Mensesneg Pratikno dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
"Ini juga tidak terlepas dari kerja sama yang baik antar-semua lembaga. Kemenkum HAM, tentunya Pak Menko Polhukam, sebelum berangkat saya sudah melaporkan ke Pak Menko, sebelum berangkat. Saya bilang ke Pak Menko, kita rahasiakan dulu."
"Juga kepada Pak Mensesneg dan KSP pada waktu itu kita rahasiakan sebelum betul-betul yang bersangkutan ada di tangan kita," jelas Yasonna Laoly.
Selain itu, kata Yasonna, proses ekstradisi ini tidak terlepas berkat kerja sama dengan Bareskrim Polri, BIN, Kejaksaan, hingga Kemlu. Dia juga secara khusus berterima kasih kepada Dubes RI untuk Serbia Chandra Widya Yudha
"Jadi ada Bareskrim, ada BIN, ada Binter, Kejaksaan, Kemlu, dan KBRI. Dan saya sebagai Menkum HAM berterima kasih kepada Bapak Dubes Chandra Widya Yudha yang betul-betul bekerja dengan hati, baik memuluskan upaya-upaya kita ini untuk mengekstradisi Ibu MPR," terang Yasonna Laoly. (TRIBUNJAKARTA/KOMPAS)