Kok adik saya begini," tutur Letda Indra menceritakan pengalamannya masa itu.
"Adik saya gapernah dapat perlakuan kasar, apalagi saya sayang banget sama adik saya ini.
Terus ngeliat adik saya diginiin (diplonco), sedih saya.
"Saya mikirin adik saya yang biasanya saya sayang-sayang, ini harus satu pendidikan, ditempa sama-sama.
Jadi lebih berat buat saya," lanjut Letda Indra.
Karenanya, sebisa mungkin Letda Indra menjaga sang adik selama mengikuti pendidikan.
Salah satu yang dilakukanya soal jatah makanan taruna.
"Kalau di ruang makan suka cari adik saya, duduk sebelah dia buat bantuin dia.
Biasanya kan porsi makan taruna pertama itu kan besar.
Biar dia juga ga terlalu menderita, saya ambil nasinya kalau pengasuh ga lihat agar dia juga ga kekenyangan," ujar Letda Indra.
Sementara itu, Letda Sheila menyebut selalu dimarahi sang kakak bila dirinya mengeluh saat mengikuti pendidikan.
"Saat saya nangis karena capke, dia bisa marah. Bahkan saya pernah ditinggal karena nangis meski dia sebenarnya enggak tega sama saya," kata Letda Sheila mengenai sosok sang kakak.
Letda Sheila dan Letda Indra menuturkan bahwa rekan seangkatannya sudah mengetahui bahwa keduanya merupakan kakak beradik.
"Tapi kalau junior sama senior pada kaget kok bisa ya kakak beradik masuk Akmil bareng," kata Letda Sheila.
Baca juga: Tukang Cukur di Mabes AD, Tarman Bangga Anak Sukses Masuk Akmil: Sering Dibilangi Ini Oleh Komandan
Masa Kecil Sering Bertengkar
Layaknya anak-anak pada umumnya, di masa kecilnya, Letda Indra dan Letda Sheila sering bertengkar karena masalah sepele.
Satu diantaranya yang paling sering dilakukan karena rebutan remot.
"Sering berantem pas kecil reburin remot, rebutan mainan sampai sering dimarahin orangtua," kenang Letda Indra.
Menjadi seorang Prajurit TNI AD, Letda Indra dan Letda Sheila mengikuti jejak sang ayah yang berdinas di Kopassus.
Namun bedanya, sang ayah menjadi seorang prajurit TNI AD melalui jalur tamtama dengan pangkat Prajurit Dua.
Sedangkan Letda Indra dan Letda Sheila masuk sebagai taruna Akmil dan lulus berpangkat perwira TNI.
"Bapak lulusan tamtama, jadi Kopassus masuk grup 2.
Pernah Operasi Seroja di Timor Timur.
Pulang dari sana, pendidikan Antiteror Gultor dan sempat ikut misi pembebasan sandera di Papua tahun 1996," ujar Letda Indra.
Baca juga: Jalan Hidup Anak Tukang Pijat di TNI: Awalnya Gagal Tes Bintara, Kini Sukses Diterima Taruna Akmil
Orangtua Letda Indra dan Letda Sheila, Mayor H Nasution mengatakan, di masa kecilnya anak pertamanya itu sempat tak mengenalinya.
Sebab, Indra yang masih berusia 35 hari sudah harus ditinggal olehnya pergi berdinas selama setahun.
"Indra itu belum sempat melihat saya
Di tempat tidur, saya mau peluk aja gamau dia.
Saya istirahat dia cuma nongolin kepala
Pas saya berangkat ke Papua dia baru 35 hari, setahun saya disana, saya pulang, seminggu baru kenal," ujar Mayor H Nasution berkaca-kaca.