Setelah mengantar Lala pulang ke Cimahi, Andreas, Ahmad, dan Priyanto kemudian melanjutkan perjalanan dari Cimahi menuju rumah Kolonel Inf Priyanto di Yogyakarta dengan melewati jalur Nagreg pada 8 Desember 2021.
Saat itu, mobil Isuzu Panther dikemudikan Andreas.
Sesampainya di lokasi kejadian, mobil yang dikendarai Andreas menabrak sepeda motor yang dikemudikan Handi dan ditumpangi Salsabila.
Sepeda motor tersebut melaju dari arah berlawanan di Jalan Raya Nagreg.
Menurutnya, sepeda motor Satria FU yang dikemudikan Handi oleng dan berpindah ke arah mobil yang dikemudikannya setelah bersenggolan dengan truk melaju searahnya.
Mengetahui korban terpental ke jalurnya, Andreas mengaku yang saat itu mengemudikan mobil dengan kecepatan sekitar 50-60 kilometer per jam, sudah berupaya melakukan pengereman agar mobil tidak menabrak korban.
Nahas, mobil tetap menabrak hingga akhirnya Salsabila ditemukan dalam posisi berada di kolong mobil Isuzu Panther dan diduga sudah meninggal dunia.
Sementara, Handi terpental ke bagian depan mobil kondisi keadaan terluka.
Baca juga: Itu Anak Orang Pak Bergetarnya Kopda Andreas Mohon Kolonel Priyanto Tak Buang Sejoli Kasus Nagreg
• Kejamnya Kolonel Priyanto, Handi Merintih Diletakkan di Bagasi, Ketemu Puskesmas Minta Tancap Gas
"Saya sudah mengerem. Korban tergeletak di sebelah kanan, di jalur saya," jawab Andreas.
Usai kecelakaan tersebut, dia bersama Priyanto dan Koptu Ahmad Soleh mengangkat tubuh Handi dan Salsabila ke dalam mobil Isuzu Panther dikemudikannya.
Diberitakan sebelumnya, warga sekitar lokasi kejadian kecelakaan sempat berusaha mendekat untuk menolong korban, namun dilarang oleh pelaku.
Handi yang berdasar keterangan saksi masih hidup dan sempat merintih kesakitan ditempatkan di bagian bagasi, sementara Salsabila ditempatkan di bagian kursi penumpang.
"Tujuan dibawa ke mobil untuk apa," tanya kembali Farida kepada Kopda Andreas.
Andreas menjawab, saat itu dirinya mengira kedua korban dimasukkan ke dalam mobil dengan maksud untuk dibawa ke rumah sakit terdekat dari lokasi kejadian.
Namun, saat melewati satu puskesmas di sekitar Limbangan dekat lokasi kejadian, justru Kolonel Inf Priyanto yang duduk di kursi depan penumpang memerintahkan agar mobil tidak berhenti.