TRIBUNJAKARTA.COM - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menilai video pelukan erat Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dan Irjen Ferdy Sambo jadi masalah setelah terekspos.
Pasalnya, video pelukan erat pasca peristiwa baku tembak yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J itu terekspos.
Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto, kejadian itu tergolong biasa, namun menjadi masalah saat diekspos.
"Ya itu kan pertemanan, urusan berdua pertemanan. Bukan (sesuatu yang salah)," ungkap Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto di Gedung Bareskrim Polri, Rabu (20/7/2022).
Namun, yang menjadi masalah, lanjut Benny ketika momen tersebut diekspose ke publik.
Baca juga: Ferdy Sambo Dinonaktifkan dari Jabatan Kadiv Propam, Pengamat: Dikembalikan Jika Tak Terlibat
"Tapi karena diekspos menjadi masalah," lanjut Benny menambahkan.
Diketahui, Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo bertemu Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran, pada Kamis (14/7/2022)
Ferdy dan Fadil saling berpelukan erat. Bahkan, Fadil sempat mencium kening Ferdy Sambo.
Fadil memberikan dukungan kepada Ferdy Sambo agar tegar menghadapi cobaan ini.
"Saya memberikan support kepada adik saya Sambo agar tegar menghadapi cobaan ini," kata Fadil kepada wartawan dikutip TribunJakarta.com dari Tribunnews.com, Kamis (14/7/2022).
Baca juga: Kasus Baku Tembak di Rumah Ferdy Sambo, Praktisi Hukum Minta Jangan Ada Penghakiman Sepihak
Mantan Kapolda Jawa Timur itu menerangkan sebagai manusia, permasalahan apapun bisa terjadi pada siapapun.
"Ini tidak mudah dan dapat menimpa siapapun," ucapnya.
Sementara, Polri menegaskan bahwa proses penyidikan tidak bisa dicampur aduk dengan momen pelukan tersebut kendati saat ini kasus tersebut tengah ditangani oleh Polda Metro Jaya.
"Kejadian antara Kapolda dengan Ferdy Sambo itu personal, rasa empatinya saja," jelas Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan.
"Tapi proses penyidikan nggak bisa dicampuradukkan, proses penyidikan tetap profesional, transparan dan akuntabel. Jadi nggak dipengaruhi kejadian-kejadian seperti itu".