Agustina yang merasa curiga dengan kematian Noel Bastian langsung melapor ke Polsek Batam.
Motifnya Sepele
Noel Bastian sudah diasuh selama dua bulan oleh BP yang berprofesi sebagai tukang tambal ban.
Setiap pagi biasanya ibunda Noel Bastian mengantarkan sang putra ke tempat BP.
Ternyata selama dua bulan diasuh oleh BP, Noel Bastian kerap menjadi korban penganiayaan.
"Dia memang sering aniaya korban, kurang lebih tiga kali," ucap Kapolsek Batam Kota AKP Sudirman.
Agustina Nababan mengaku pernah melihat luka lebam di punggung dan dada Noel Bastian.
Lalu setiap ditanya soal luka-luka tersebut oleh Agutisna, BP berdalih Noel Bastian terjatuh karena bermain bola.
Alasan atau motif BP menganiaya Noel Bastian ternyata hanya karena masalah sepele.
BP mengaku merasa kesal karena Noel Bastian kerap bermain jauh dan tak menuruti ucapannya.
"Noel nakal, saya pukul di dada, kaki, dan kepala," ucap BP saat diperiksa polisi di Polsek Batam.
Hasil Autopsi Menyedihkan
AKP Sudirman mengatakan berdasarkan hasil autopsi, Noel Bastian rahangnya patah.
Tak cuma rahang patah, balita itu juga mengalami pendarahan di kepala.
"Berdasarkan hasil autopsi rahangnya patah, kepalanya ada pendarahan," ucap AKP Sudirman.
AKP Sudirman menjelaskan akibat rahang patah, Noel Bastian sampai tak bisa makan hingga lambungnya kosong.
"Dokter mengatakan itu memang bukan penyebab kematian tapi pengantar," kata AKP Sudirman.
"Karena rahangnya patah dia tidak bisa makan," imbuhnya.
Noel Bastian kini sudah ditahan di Polsek Batam dan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News