Viral di Media Sosial

Di tengah 'Perang Dingin' dengan DPRD, Dedi Mulyadi Singgung Para Nyinyir dan Haters: Tak Nasionalis

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SINGGUNG HATERS - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyinggung para pembencinya saat berpidato di Hari Kebangkitan Nasional di Lapangan Gasibu, Bandung pada Selasa (20/5/2025). (YouTube Kompas TV ).

"Duit mah nuturkeun (mengikuti), rezeki mah nuturkeun karena saya punya keyakinan memimpin tidak harus selalu ada duit," ujar Dedi, dalam pidatonya.

"Kenapa, para raja dulu tidak menyusun APBD, VOC membangun gedung negara di Cirebon ini tidak ada itu persetujuan DPR," tambahnya.

Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa kolaborasi jangan hanya dimaknai dengan berkumpul, rapat membahas pleno satu, dua dan tiga. 

Kolaborasi adalah ketika ada tindakan darurat untuk kemanusiaan, keadilan dan rakyat, maka semua berkolaborasi. 

"Minimal mendoakan, atau minimal diam, atau kalau mau ngomong silahkan ngomong sepuas hati," ucapnya.

Respon Walkout
Sementara itu, Dedi Mulyadi menanggapi aksi walkout tersebut dengan menyatakan bahwa hal itu merupakan hak setiap orang dan partai politik. 

Ia mengatakan bahwa setiap individu berhak mengekspresikan kepentingan politiknya, termasuk melalui tindakan seperti walkout.

 “Pak, itu hak setiap orang, mau apa mau tidak. Artinya setiap orang kan berhak, setiap partai politik, fraksi berhak untuk mengekspresikan seluruh kepentingan politik,” ujarnya. (Tribunjakarta.com/Tribunjabar)

 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Berita Terkini