Relokasi Pasar Barito
Ratusan Personel Dikerahkan Bongkar Pasar Barito, Pedagang: Kayak Mau Perang di Palestina Saja
Pedagang Pasar Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, merasa dirugikan dengan dibongkarnya kios mereka. Kerugian capai puluhan juta rupiah.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Secara legalitas, penempatan lokasi sementara telah habis masa berlakunya dan tidak diperpanjang sehingga tempat usaha eks lokasi sementara tersebut harus dikembalikan oleh pedagang dalam keadaan kosong seperti semula," ujar Wali Kota.
Pramono Buat Aturan Tegas
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan langkah tegas untuk mencegah praktik mafia kios dalam proses relokasi pedagang Pasar Barito ke Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Pramono bilang, Pemprov DKI tak ingin lokasi baru yang disediakan justru dikuasai segelintir pihak yang mengambil untung dari pedagang kecil.
“Sekarang ini banyak sekali yang meminta untuk bisa memanfaatkan tempat itu dan saya sudah berpesan kepada Dinas UMKM, enggak boleh ada yang punya lebih dari satu kils. Jadi, satu kios satu orang,” ucapnya saat ditemui di kawasan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin (27/10/2025).
Tak Ingin Mafia Kios
Ia menegaskan, aturan ini diterapkan agar tidak terjadi praktik monopoli seperti yang sebelumnya terjadi di Pasar Barito.
“Pengalaman di Barito, ada yang satu orang bisa 15 kios, itu enggak boleh lagi terjadi. Jadi, tidak boleh satu pemilik memiliki lebih dari satu kios, ini supaya ada pemerataan bagi masyarakat Jakarta,” ujarnya.
Gratis Sewa 6 Bulan
Pramono menambahkan, Pemprov DKI Jakarta juga memberikan insentif berupa gratis sewa selama 6 bulan di Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung.
Insentif diberikan agar para pedagang bisa beradaptasi dengan lingkungan baru.
“Saya tahu, pasti dua sampai tiga bulan pertama itu berat sekali, maka sudah saya putuskan untuk memberikan gratis selama enam bulan, baik itu kios maupun airnya,” tuturnya.
Penataan Kawasan Barito
Relokasi pedagang Barito ini merupakan bagian dari penataan kawasan ruang terbuka hijau (RTH) terpadu di wilayah Jakarta Selatan.
Tiga taman ikonik, yaitu Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser akan diintegrasikan menjadi satu kawasan hijau dengan nama Taman Bendera Pusaka.
Sehingga masyarakat bisa bebas beraktivitas di taman tersebut tanpa terganggu aktivitas perdagangan.
“Integrasi ketiga taman ini sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat. Ada jogging track, tempat bermain, dan fasilitas terbuka lainnya. Bukan lagi untuk kepentingan perorangan,” kata Pramono.
Pramono memastikan proses pemindahan pedagang berjalan secara humanis dan kondusif setelah melalui tiga tahap peringatan resmi.
Ia menegaskan, langkah ini bukan semata relokasi, tapi juga upaya menjaga keseimbangan antara ruang ekonomi rakyat dan ruang publik hijau di Jakarta.
Berita Terkait
- Baca juga: Pasar Barito Dibongkar, Pedagang: Percuma Demo tapi Nggak Direspon
- Baca juga: Pasar Barito Akhirnya Dibongkar, Wali Kota Jaksel Sebut Sudah Layangkan 3 Kali Surat Peringatan
- Baca juga: Pasar Barito Dikuasai Mafia Kios, Gubernur Pramono: Saya Sudah Dengar Itu!
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.