Kisah Pilu Repan, Warga Baduy Korban Begal di Jakarta yang Kini Dapat Perhatian Gubernur Pramono
Peristiwa pembegalan itu dialami Repan di kawasan Rawasari, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Minggu (26/10/2025).
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Saat di klinik, perban Repal yang melilit tangan kiri dibuka dan darah langsung mengucur.
Dari klinik, Repan lalu dirujuk ke RS Ukrida, Jakarta Barat, hingga mendapat 10 jahitan.
Repan mengaku kondisi tangannya masih terasa sakit meski sudah dijahit.
Kini, untuk sementara waktu Repan memutuskan tinggal di rumah Nello karena kasus pembegalan yang dialaminya sedang diselidiki oleh polisi.
Pramono Anung Merespons
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menepis kabar bahwa rumah sakit di Jakarta menolak pasien bernama Repan lantaran tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Pramono menjelaskan, persoalan yang terjadi bukan penolakan, melainkan adanya kendala komunikasi akibat perbedaan bahasa antara pihak rumah sakit dan Repan.
"Jadi, untuk warga Baduy, tidak benar ada penolakan dari rumah sakit. Saya secara khusus sudah memanggil Kepala Dinas. Mohon maaf, memang komunikasi yang terjadi karena warga Baduy ini, eh, mungkin bahasanya tidak ini sehingga ada hambatan itu," ujar Pramono saat ditemui di Balai Kota Jakarta dikutip dari Wartakota, Kamis (6/11/2025).
"Tetapi, yang jelas tidak ada sama sekali larangan untuk rumah sakit. Bahkan, Kepala Dinas, Bu Ani sendiri, akhirnya turun ke lapangan untuk mengecek itu. Jadi sama sekali itu enggak benar, ya," tambahnya.
Dia menegaskan semua layanan kesehatan baik milik Pemprov DKI maupun tidak menjadi tanggungjawab pemerintah daerah (Pemda).
"Ya, mau maupun milik Pemprov atau enggak, saya sudah minta sama Bu Ani, udah, semuanya tanggung jawab Pemda," ucapnya.
Berita terkait
- Baca juga: Pramono Ungkap Fakta di Balik Isu Penolakan Warga Badui Korban Begal di RS: Bukan Soal KTP!
- Baca juga: Detik-detik Pengendara Motor Jadi Sasaran Begal Sadis di Duren Sawit, Kendaraan Dirampas di Jalan
- Baca juga: Warga Baduy Dibegal di Cempaka Putih: Terluka Datangi Pelanggan Usai Ditolak RS, Pramono Bereaksi
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita
| Pramono Ungkap Fakta di Balik Isu Penolakan Warga Badui Korban Begal di RS: Bukan Soal KTP! |
|
|---|
| Warga Baduy Dibegal di Cempaka Putih: Terluka Datangi Pelanggan Usai Ditolak RS, Pramono Bereaksi |
|
|---|
| Tiang Monorel Segera Dibongkar, Pramono: Kemacetan di Rasuna Said Bisa Turun hingga 18 Persen |
|
|---|
| Gubernur Jakarta Pramono Ultimatum Adhi Karya: Bongkar Tiang Monorel dalam Sebulan! |
|
|---|
| Pelantikan Massal di Balai Kota Jakarta, Gubernur Pramono Lantik 1.840 Pejebat Eselon III dan IV |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/KORBAN-BEGAL-Repan-warga-Baduy-Dalam-jadi-korban-begal.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.