Murid Keracunan MBG

Komnas PA Dorong Proses Hukum Pidana Kasus Keracunan MBG

Komnas PA menyoroti sikap pemerintah dalam kasus keracunan MBG di sejumlah wilayah. Komnas PA dorong proses hukum pidana.

|
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
KASUS KERACUNAN MBG - Ketua Komnas PA, Agustinus Sirait saat memberikan keterangan terkait kasus dugaan keracunan MBG di SDN Gedong 01, Jakarta Timur, Rabu (1/10/2025). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA 

Jumlah tersebut berdasarkan keterangan pihak SDN Gedong 01 yang disampaikan kepada Komnas PA usai pertemuan untuk membahas kasus dugaan keracunan MBG pada Rabu (1/10/2025).

"Keterangan pihak sekolah sampai dengan malam hari ada 22 hari. Karena (saat) sore hari korbannya 20, malamnya bertambah jadi 22," kata Ketua Komnas PA, Agustinus Sirait, Rabu (1/10/2025).

Menurut Komnas PA penambahan jumlah korban karena dua siswa SDN Gedong 01 baru merasakan gejala keracunan pada malam hari, tidak langsung mengalami gejala usai kejadian.

Namun dua orang siswa mengalami gejala itu tidak sampai dibawa ke rumah sakit, sehingga total korban yang dibawa ke rumah sakit akibat kejadian tetap berjumlah lima siswa.

"Saya apresiasi pihak sekolah karena merespons cepat ketika pembagian makanan dan mendeteksi bau kurang sedap mereka langsung stop pemberian MBG," ujar Sirait.

Pasalnya bila saat kejadian pemberian MBG tidak langsung dihentikan, maka jumlah siswa SDN Gedong 01 yang keracunan akibat menyantap MBG dimungkinkan lebih banyak.

Mengingat SDN Gedong 01 menerima sekitar 240 porsi MBG dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Ameena Mulya Indonesia selaku dapur pemasok makanan.

Usai kejadian pihak SDN Gedong 01 pun sudah meminta kepada SPPG untuk memberhentikan sementara pemberian MBG hingga hasil uji laboratorium sampel makanan keluar.

"Mereka langsung stop pemberian ketika mendapati bau (dari menu MBG). Mungkin (baunya berasal) dari keseluruhan (menu), terutama dari menu mi goreng, warnanya juga berbeda," tuturnya.

Sebelumnya puluhan siswa SDN Gedong 01 diduga keracunan usai menyantap MBG, mereka mengalami gejala pusing, mual, sakit perut, hingga muntah-muntah, Selasa (29/9/2025) pagi.

Mereka menunjukkan gejala usai menyantap menu MBG berupa mi goreng, tahu Sumedang goreng, oseng sawi dengan wortel, telur dadar dan buah stroberi dari SPPG.

Usai kejadian jajaran Unit Reskrim Polsek Pasar Rebo sudah mengamankan sampel dan melakukan pemeriksaan terhadap pihak SPPG untuk memastikan penyebab keracunan.

Penyebab Siswa Keracunan Bau dan Berlendir

Plt Kepala SDN Gedong 01, Kurniasari mengatakan secara aroma terdapat bau tidak sedap pada menu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) selaku dapur pemasok makanan.

"Iya (ada bau tidak sedap), ada (tercium) dari mi goreng, telurnya sedikit. (mengenai basi atau tidak) saya tidak bisa mengatakan seperti itu," kata Kurniasari di Jakarta Timur, Selasa (30/9/2025). 

Mi dan telur goreng tersebut termasuk menu dalam MBG yang disajikan pihak SPPG kepada para murid SDN Gedong 01 selain tahu Sumedang, oseng sawi, wortel, dan buah stroberi. 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved