Viral di Media Sosial
Dedi Mulyadi Respons Kasus Kiper Bandung di Kamboja, Eks Kapolda Jabar Ungkap Modus Baru TPPO: Unik
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dan Eks Kapolda Jabar, Irjen Purn Anton Charliyan buka suara terkait kasus Rizki yang menjadi korban TPPO.
Awalnya, Fadhil menjadi korban TPPO saat dihubungi seseorang yang mengaku menjadi manajer klub profesional asal Medan, dan malah berakhir bekerja paksa di negara Kamboja.
"Jadi awalnya Fadhil tahu seleksi itu dari media sosial Facebook, lalu ada orang yang mengaku sebagai manajemen itu. Katanya, mau seleksi masuk PSMS Medan dan untuk gabung SSB Sparta FC di Medan," ujarnya nenek Fadhil, Imas Siti Rohanah dikutip dari TribunJabar pada Selasa (18/11/2025).
Imas menuturkan sang cucu berposisi sebagai kiper.
Fadhil mengikuti salah satu Sekolah Sepak Bola (SBB) lokal di Kabupaten Bandung dan sempat berlatih di Diklat Persib.
"Dia dulunya ikut SSB Hasebah. Pernah juga di Persib Junior atau Diklat Persib. Makanya mungkin dia mudah diiming-imingi ikut seleksi. Tapi SSB-nya, katanya tidak tahu kalau dia pergi ke Medan. Baru tahu setelah viral," katanya.
Pelaku yang memberi Fadhil tawaran mengaku sebagai manajer dari klub tersebut.
Informasi mengenai seleksi tersebut didapat Riski dari media sosial Facebook.
"Jadi awalnya itu, orang tuanya bilang kalau anaknya mau ikut seleksi pemain bola untuk klub di Medan, PSMS Medan. Katanya mau ikut seleksi ke Jakarta dulu, lalu langsung ke Medan. Itu dapet informasi dari Facebook," ujar Imas, Selasa (18/11/2025).
Fadhil pun berangkat dari Kabupaten Bandung ke Jakarta untuk terbang ke Sumatera Utara. Bukannya sampai ke Medan, Fadhil justru terbang ke Kamboja.
"Berangkat dari Bandung ke Jakarta itu sendiri, dijemput oleh travel. Tanggal 26 Oktober. Tanggal 27 Oktober itu ada unggahan tiket pesawat dari Fadil rute Jakarta-Medan-Kualanamu. Tapi pada 4 November, anaknya bilang ada di Kamboja," ucapnya.
Pada awalnya, Imas belum memiliki rasa curiga kepada pihak yang mengaku sebagai manajer tersebut.
Namun, seiring berjalanya waktu, rasa curiga itu muncul usai beberapa kejanggalan terjadi di keberangkatan cucunya.
"Saya masih komunikasi dengan orang itu. Dia juga sempat menelfon dan memberikan kabar kalau Fadil sedang makan atau sedang berada di suatu tempat. Yang mulai saya jadi heran itu, orang itu WA-an sama saya tapi tidak memberikan kabar kalau Fadil ada di Medan. Baru ketika Fadil bilang ada di Kamboja, orang itu hilang," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan ayah Fadhil, Dedi Solehudin (42).
Ia mengatakan tawaran kontrak untuk bermain sepak bola di klub profesional asal Medan, Sumatera Utara ternyata palsu.
| Menteri ESDM Bahlil Buat Heboh Terminal Tumburuni, Nyetir Angkot Kenang Masa Lalu: Makan Aja Susah |
|
|---|
| Sosok Terduga Pelaku Bully Siswa SMPN 19 Tangerang Selatan, Tertekan dan Mau Masuk Pesantren |
|
|---|
| Okky Madasari Soal Ucapan Cucun Syamsurijal: Lebih Bikin Marah dari Kasus Nafa, Sahroni, Eko, Uya |
|
|---|
| Yasika Anak Anggota DPRD Sulsel Kelola 41 Dapur MBG, Ramai Dikritik Tapi Dianggap Pahlawan oleh BGN |
|
|---|
| Akun Partai Gerindra Semprot Cucun Syamsurijal soal Ahli Gizi MBG: Bahaya Banget Itu Ngomongnya! |
|
|---|
