LRT Jakarta Fase 1B Tembus 80 Persen Lebih, Target Operasi Agustus 2026 Makin Dekat

LRT Fase 1B membentang sepanjang 6,4 kilometer dan mencakup lima stasiun baru, dimulai dari Rawamangun hingga terhubung ke Manggarai.

Istimewa
PEMBANGUNAN LRT JAKARTA - Lintasan LRT Jakarta Fase 1B tampak tengah dibangun di atas Tol Wiyoto Wiyono, Rawamangun, Jakarta Timur. LRT Fase 1B membentang sepanjang 6,4 kilometer dan mencakup lima stasiun baru, dimulai dari Rawamangun hingga terhubung ke Manggarai. 

TRIBUNJAKARTA.COM, KELAPA GADING - PT Jakarta Propertindo  (Perseroda) melalui salah satu proyeknya yakni, pembangunan LRT Jakarta Fase 1B yang menyambungkan Velodrome ke Manggarai kini telah mencapai 80,571 persen hingga minggu kedua November 2025 ini.

Project Director LRT Jakarta Fase 1B Ramdani Akbar mengatakan, transportasi unggulan ini ditargetkan mulai beroperasi pada Agustus 2026.

Progres Di Atas Target

Ramdani memastikan capaian proyek saat ini berada di atas rencana pembangunan.

LRT Fase 1B membentang sepanjang 6,4 kilometer dan mencakup lima stasiun baru, dimulai dari Rawamangun hingga terhubung ke Manggarai.

“Sampai dengan bulan November ini progres secara keseluruhan di 80,57 persen. Jadi kami targetkan di Agustus 2026 LRT Jakarta 1B bisa beroperasi,” ucapnya dalam acara Tribun Talks di kanal Youtube TribunJakarta.com.

Adapun proyek ini dikerjakan paralel yang terbagi menjadi dua zona. Berikut rinciannya:

Zona 1 – 77,52 persen

Mencakup area Jalan Pemuda Rawamangun hingga Jalan Pramuka Raya. Meliputi tiga stasiun:

- Stasiun Rawamangun

- Stasiun Pramuka BPKP

- Stasiun Pasar Pramuka

Zona 2 – 63,55 persen

Mencakup Flyover Matraman, Jalan Tambak, hingga Jalan Sultan Agung Manggarai. Meliputi:

- Stasiun Matraman

- Stasiun Manggarai

Zona 2 memiliki progress yang lebih rendah karena tingkat kompleksitas tinggi, terutama di area Matraman dan Manggarai.

Tiga Titik Paling Krusial

Meski progresnya melesat, Ramdani menyebut ada tiga titik krusial yang membutuhkan perhatian ekstra:

1. Segmen Tol Wiyoto Wiyono

Merupakan salah satu lokasi paling menantang karena ruang kerja terbatas. Penyambungan struktur ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

2. Kawasan Simpang Matraman

Area ini sangat padat dan memiliki ruang konstruksi yang sempit, membuat penanganannya harus lebih hati-hati.

3. Atas Double Double Track Manggarai

Menjadi titik dengan tantangan teknis paling tinggi. Konstruksi berdiri di ketinggian mencapai 28 meter, melintas tepat di atas jalur KRL aktif.

Untuk segmen Double Double Track, Ramdani menargetkan penyelesaian pada kuartal pertama 2026.

Lalu Lintas Super Padat Jadi Tantangan Harian

Ramdani menuturkan rute Fase 1B melintasi kawasan dengan lalu lintas tersibuk di Jakarta, mulai dari Jalan Pemuda, Pramuka, Matraman, hingga Tambak, seluruhnya mengalami kepadatan sepanjang hari.

“Semuanya padat, pagi siang sore apalagi jam sibuk. Tantangannya bagaimana memitigasi kemacetan. Stakeholder seperti Kepolisian dan Dishub sangat membantu sehingga progres tetap lancar,” ucapnya.

Karena itu rekayasa lalu lintas dilakukan di beberapa titik, terutama saat pemasangan girder atau pekerjaan struktur besar.

Pemasangan Rel Berjalan Paralel

Pekerjaan pemasangan rel juga dilakukan di banyak titik secara bersamaan. Hingga kini, rel sudah terpasang dari segmen Velodrome hingga sebelum jalan Tol Wiyoto Wiyono.

Kemudian juga pemasangan rel saat ini tengah dilakukan di area Stasiun BPKP dan di daerah Jalan Tambak.

“Kami tidak menunggu satu segmen selesai dulu. Begitu area siap, rel langsung dipasang untuk mempercepat penyelesaian,” kata Ramdhani.

Dorong Konektivitas dan Kurangi Kemacetan

Jika beroperasi sesuai target, LRT Jakarta Fase 1B akan menjadi penyambung utama dari Jakarta Timur menuju pusat kota.

Terintegrasi dengan KRL Manggarai dan moda lain di kawasan tersebut, layanan ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan di koridor padat.

“Harapannya LRT Jakarta bisa mengurangi kemacetan khususnya di Pemuda, Pramuka, sampai Matraman. Kalau kemacetan menurun, emisi karbon dioksida juga ikut berkurang dan Jakarta bisa lebih hijau,” tuturnya.

Berita Terkait

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved