Kisah Stenly Tatoy, Nelayan Indonesia yang Hanyut 80 Hari: Bak Mujizat Hingga Cara Bertahan Hidup
Dikutip dari Tribun Manado, Stenly Tatoy melakukan video call dengan sang adik Herdi Tatoy di Restaurant Jumbo tempat Herdi bekerja.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
"Dia juga masih diinfus," kata dia.
Herdi mengaku orang di foto tersebut adalah kakaknya
Ditemukan WNI di Pulau Yap
Kabar ditemukannya Stenly Tatoy, nelayan asal Pulau Gangga Minut di Jepang setelah hampir tiga bulan hilang di atas rakit, mengejutkan keluarga.
Mereka tak menyangka jika Stenly selamat, di Jepang pula.
"Waktu melihat foto Stenly saya seperti tak percaya, tapi itu benar benar dia," ujar Herdi Tatoy
Menurut Herdi, kakaknya hilang sejak 16 Juli 2018 lalu di atas rakit di Perairan Talaud. Kehilangan itu sudah dilaporkan ke Polda Sulut.
"Setiap hari kami berdoa di rumah untuk keselamatannya, kami juga berdoa di gereja dan di ibadah kolom," beber dia.
Sebut dia, keluarga tak pernah patah semangat berdoa. Mereka beranggapan Stenly hanya hilang.
"Kami tak pernah menganggap dia wafat," kata dia.
Ditemukannya Herdi, ia melukiskan, bak mujizat.
Berawal dari seorang Freelance di Jepang yang tanpa sengaja mengunjungi sebuah rumah sakit.
"Di sana ia melihat Stenly, memfoto dan menyebarkannya di medsos," kata dia.
Kebetulan, seorang adik Herdi berteman di medsos dengan freelance itu. Adik Herdi kemudian menanyakan hal tersebut lebih jauh.
"Dikatakan Stenly sulit ditanyai karena kondisinya masih agak linglung," kata dia.
Dari foto tersebut, ia hakul yakin itu kakaknya. Dia berharap sang kakak segera dipulangkan ke Indonesia.
Moses Corneles, keluarga Stenly yang juga anggota DPRD Minut mengatakan, Stenly hilang sejak Juli lalu.
"Kehilangannya sudah dilaporkan ke Polda Sulut, dan kini di medsos ada foto dirinya, katanya di sebuah Pulau di Jepang," kata dia.
Humas Basarnas Sulut Ferry Ariyanto mengetahui kebar ditemukannya Stenly dari postingan di medsos.
Menurut dia, pihak Basarnas tidak mengetahui peristiwa hilangnya Stenly. "Tak ada laporannya," kata dia.
Meski demikian, dirinya turut senang. Ia mengimbau warga yang biasa di rakit untuk berhati-hati kala melaut.
Dibantu WNI
Herdi Tatoy, adik Stenly menyatakan, selain Amelia, wanita asal Indonesia di pulau Yap yang pertama menemukan Stenly, ada warga Indonesia yang turut membantu.
"Ada dua teman kerja Amelia di resort yang berasal dari Indonesia, juga ada beberapa keluarga asal Indonesia yang membantu," kata dia.
Sebut Herdi, seorang keluarga asal Indonesia membantu dengan memberikan beras.
Menurut Herdi, sang kakak kini berada di salah satu rumah.
Ia sempat dirawat selama empat hari di rumah sakit.
"Ia hilang sejak 16 Juli dan ditemukan pada 5 Oktober lalu, jadi sudah 80 hari dia hilang," kata dia.
Herdi belum mengetahui detail kisah penyelamatan kakaknya.
Namun ia menduga sang kakak diselamatkan oleh kapal ikan.
Diurus KBRI Tokyo
Keinginan Stenly Tatoy, nelayan asal Pulau Gangga, Kabupaten Minahasa Utara (Minut) yang selamat setelah terombang ambing selama 80 Hari di laut lepas untuk pulang segera terwujud.
Pemulangan Stenly sementara diurus KBRI Tokyo.
"Dari KBRI minta kirim foto KK dan KTP ke email mereka," kata Herdi Tatoy, adik kandung kepada Tribun Manado via WA, Jumat (12/10/2018).
Herdi mengaku tidak paham proses itu hingga bertanya pada Tribun Manado.
Ia gembira ketika pada akhirnya mengetahui caranya.
• Jimin BTS Dikabarkan Sakit, Tagar #GetwellSoonJimin Sempat Trending di Twitter
• Dikenal Santun, Ibu Pelajar di Cakung Tak Mengira Anaknya Tertangkap Polisi Bawa Sajam
• Anies Baswedan Sebut Rusunami DP 0 Rupiah Samawa Saat Peresmian Klapa Village, Ternyata Ini Maknanya
"Dia ingin sekali pulang kemari," kata dia.
Dikatakan Herdi perusahaan yang mempekerjakan Stenly beritikad baik dengan menyatakan akan membantu kepulangan Stenly. (Tribun Manado)