Polisi Buru 2 Begal Handphone di Jakarta Timur yang Buron
Penyidik Satreskrim Polres Jakarta Timur masih memburu dua pelaku begal handphone yang masih buron.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Penyidik Satreskrim Polres Jakarta Timur masih memburu dua pelaku begal handphone yang masih buron.
Mereka termasuk komplotan Dimas Adibiya (20), Andrea Kristian (23), Arkanil Maarifi (19), dan AAT (14).
Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo mengatakan dua tersangka yang kini buron atas nama Guntur dan Alis.
"Ada dua pelaku lagi yang sedang kami cari, saat penangkapan kemarin keduanya berhasil melarikan diri. Mereka sekarang DPO (daftar pencarian orang)," kata Hery di Mapolres Jakarta Timur, Jumat (31/5/2019).
Saat diringkus di wilayah Kelurahan Kampung Tengah, Kramat Jati pada Senin (27/5/2019) lalu, AAT jadi yang pertama diamankan Unit Jatanras Satreskrim Polres Jakarta Timur.
Setelah diamankan, AAT menyebut rekannya yang lain baru saja berangkat ke wilayah Makasar untuk melakukan aksi pencurian disertai dengan kekerasan (Curas) atau begal.
"Sekira pukul 05.00 WIB dua teman pelaku baru selesai melakukan aksi pencurian disertai dengan kekerasan. Mereka datang ke tempat biasa berkumpul. Keduanya atas nama Dimas dan Andreas," ujarnya.
Arkanil yang dicokok di kediamannya wilayah Condet jadi yang terakhir diamankan dan memberi tahu tempat mereka menyimpan senjata tajam.
Senjata yang berhasil diamankan anggota Unit Jatanras Satreskrim Polres Jakarta Timur yakni sebilah celurit dan parang yang digunakan untuk mengancam dan melukai korbannya.
"Sekarang lagi pemeriksaan untuk mencari tahu sudah berapa lama mereka beraksi. Karena dari pengakuannya mereka dalam seharinya bisa beraksi hingga enam kali di lokasi berbeda," tuturnya.
Beraksi 6 Kali
Meski berusia muda, komplotan begal handphone beranggotakan Dimas Adibiya (20), Andrea Kristian (23), Arkanil Maarifi (19), dan AAT (14) terbilang lihai dan sadis saat beraksi.
Selain tak segan membacok korbannya menggunakan celurit dan parang, Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo mengatakan per harinya pelaku dapat beraksi hingga enam kali.
"Mereka dalam sehari bisa enam kali beraksi di enam lokasi berbeda. Jadi mereka keliling di permukiman. Kalau melihat warga sedang sendiri main handphone langsung beraksi," kata Hery di Mapolres Jakarta Timur, Jumat (31/5/2019).
