Kontroversi Pin Emas DPRD DKI

Bandingkan dengan Harga Replika, Pin Emas DPRD DKI Sedot Anggaran Rp 1,3 Miliar

Wujudnya kira-kira sebesar dengan tutup botol selai, tapi benda satu ini menyedot APBD DKI Jakarta sampai Rp 1,3 miliar.

Penulis: Y Gustaman | Editor: Y Gustaman
Istimewa/Dok Taufiqqurahman
Penampakan pin emas anggota DPRD DKI Jakarta, Selasa (20/8/2019). 

"Pokoknya 23 sampai 24 karat. Per pin 5 gram. 1 gram sesuai harga pasaran saja," terang Yuliadi.

Adapun, anggaran Rp 964 juta merupakan jumlah uang yang dikeluarkan untuk pengadaan pin emas 106 anggota Dewan.

Sekretaris DPRD DKI Jakarta M. Yuliadi, di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2019).
Sekretaris DPRD DKI Jakarta M. Yuliadi, di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2019). (KOMPAS.COM/RYANA ARYADITA UMASUGI )

Diketahui, 106 anggota DPRD DKI terpilih periode 2019-2024 akan dilantik pada 26 Agustus 2019.

Sebanyak 106 anggota tersebut berasal dari 10 partai yaitu PDIP, Gerindra, PKS, Demokrat, PAN, Golkar, PSI, PKB, Nasdem, dan PPP.

Staf Ahok Menolak

Staf Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Ima Mahdiah (27), masuk dalam 106 anggota terpilih DPRD DKI Jakarta Periode 2019-2024.

Munculnya penganggaran pin emas tak masuk akal sehingga Ima Mahdiah memprotesnya.

Saat dihubungi TribunJakarta.com pada Selasa (20/8/2019), Ima Mahdiah hanya sekali saja menggunakan pin emas tersebut saat pelantikan.

Ima Mahdiah meminta ke depannya anggaran pin emas perlu dievaluasi.

Seharusnya pin berbahan kuningan sudah cukup karena tak akan mengurangi esensi anggota dewan.

"Saya pribadi sih cuma akan saya pakai sekali saja di pelantikan," ungkap Ima.

"Pin dengan bahan kuningan sudah cukup menurut saya, karena tak akan mengurangi esensi apapun sebagai anggota dewan," Ima menambahkan.

Andai pin emas seharga jutaan rupiah itu boleh dijual, Ima Mahdiah mengaku hasilnya akan digunakan untuk membantu orang di aplikasi Jangkau.

Ima Mahdiah, caleg PDI P Daerah Pemilihan X Jakarta Barat dengan latar foto Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat ditemui di kantornya di Gedung Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2019).
Ima Mahdiah, caleg PDI P Daerah Pemilihan X Jakarta Barat dengan latar foto Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat ditemui di kantornya di Gedung Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2019). (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Aplikasi yang didirikan Ahok ini untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

Ima Mahdiah mendorong agar tak ada anggaran yang sifatnya berlebihan seperti saat ini.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved