Kontroversi Pin Emas DPRD DKI
Bandingkan dengan Harga Replika, Pin Emas DPRD DKI Sedot Anggaran Rp 1,3 Miliar
Wujudnya kira-kira sebesar dengan tutup botol selai, tapi benda satu ini menyedot APBD DKI Jakarta sampai Rp 1,3 miliar.
Penulis: Y Gustaman | Editor: Y Gustaman
"Pokoknya 23 sampai 24 karat. Per pin 5 gram. 1 gram sesuai harga pasaran saja," terang Yuliadi.
Adapun, anggaran Rp 964 juta merupakan jumlah uang yang dikeluarkan untuk pengadaan pin emas 106 anggota Dewan.

Diketahui, 106 anggota DPRD DKI terpilih periode 2019-2024 akan dilantik pada 26 Agustus 2019.
Sebanyak 106 anggota tersebut berasal dari 10 partai yaitu PDIP, Gerindra, PKS, Demokrat, PAN, Golkar, PSI, PKB, Nasdem, dan PPP.
Staf Ahok Menolak
Staf Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Ima Mahdiah (27), masuk dalam 106 anggota terpilih DPRD DKI Jakarta Periode 2019-2024.
Munculnya penganggaran pin emas tak masuk akal sehingga Ima Mahdiah memprotesnya.
Saat dihubungi TribunJakarta.com pada Selasa (20/8/2019), Ima Mahdiah hanya sekali saja menggunakan pin emas tersebut saat pelantikan.
Ima Mahdiah meminta ke depannya anggaran pin emas perlu dievaluasi.
Seharusnya pin berbahan kuningan sudah cukup karena tak akan mengurangi esensi anggota dewan.
"Saya pribadi sih cuma akan saya pakai sekali saja di pelantikan," ungkap Ima.
"Pin dengan bahan kuningan sudah cukup menurut saya, karena tak akan mengurangi esensi apapun sebagai anggota dewan," Ima menambahkan.
Andai pin emas seharga jutaan rupiah itu boleh dijual, Ima Mahdiah mengaku hasilnya akan digunakan untuk membantu orang di aplikasi Jangkau.

Aplikasi yang didirikan Ahok ini untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Ima Mahdiah mendorong agar tak ada anggaran yang sifatnya berlebihan seperti saat ini.