Ibu Ini Teriak Lihat Kondisi Anaknya di Rumah, Guru Ngaji Korban: Kekhawatiran Saya Terbukti
Seorang pelajar menengah kejuruan (SMK) di Sungailiat, Bangka ditemukan tewas dalam kondisi tergantung.
Penulis: Muji Lestari | Editor: Siti Nawiroh
"Saya bilang ke orangtua korban agar menjaga korban. Saya bilang juga pada orang tua korban bahwa 'anak ini (korban)' bisa bunuh diri kalau ditinggalkan, maka harus didampingi dan dijaga terus. Ternyata kekhawatiran saya terbukti," sesal Roni.
Belakangan Ini Korban Jadi Pendiam
Fendi (40), merupakan orang pertama yang melaporkan kasus gantung diri Pelajar SMK ke kantor kelurahan setempat di Sungailiat.
"Tadi pagi istri saya panggil saya, dia bilang ada ramai-ramai di dekat rumah. Kemudian saya datangi ada apa ini. Saya lihat ibu korban sudah nangis-nangis di dapur dan korban sudah pada posisi di bawah (lantai) karena tali gantung sudah diputus," kata Fendi, tetangga pelajar yang gantung diri, Senin (2/3/2020).
Warga kemudian minta Fendi melapor ke kelurahan setempat, terkait insiden bunuh diri yang dilakukan pelajar SMK tersebut.
"Warga minta saya yang melaporkan ke pihak kelurahan, maka saya laporkan. Kemudian pihak kelurahaan datang ke sini (rumah duka), termasuk bhabinkamtibmas," ungkap Fendi.
• Waspadai Virus Corona di Indonesia, Rizky Febian Rela Keluarkan Jutaan Rupiah Demi Sebungkus Masker
Sebagai tetangga, Fendi mengaku tahu persis dengan sikap korban.
Korban merupakan siswa SMK di Sungailiat, yang menurutnya berpenampilan normal, sebelum kasus itu terjadi.
"Saya lihat orangnya (korban) biasa-biasa saja, tidak ada tanda -tanda mencurigakan, sebagai pelajar dia periang, biasalah. Cuma akhir akhir ini dia (korban) agak kurus (tubuhnya)," kata Fendi turut berduka terkait musibah yang menimpa tetangganya di Komplek Perumahan tersebut.
Seorang kakak perempuan korban, sebut saja namanya Bunga (17), berujar soal riwayat adiknya.
"Akhir-akhir ini adik saya itu jadi pendiam, suka mengurung diri (tak mau bersekolah)," katanya dalam suasana masih berduka.
Tampak rasa duka mendalam dan syok masik menyelimuti Bunga, saat tahu adiknya telah tiada.
"Saya kaget mendengar kabar ini," kata sang kakak, mengunci mulut rapat-rapat seraya mengusap pelupuk matanya yang memerah.
Disclaimer: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi atau membenarkan tindakan bunuh diri.
Setiap orang punya beban psikologis masing-masing, namun mengakhiri hidup melalui bunuh diri bukanlah jalan keluar.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, jangan ragu bercerita, konsultasi ke psikolog/psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah Hotline Kesehatan Jiwa RSD/RSJ atau lembaga terkait setempat)
(TribunJakarta.com/BangkaPos)
