Pedagang Nasi Bebek Tusuk Teman
Pedagang Nasi Bebek Mengaku Spontan Tusuk Temannya Gegara Tak Sengaja Injak Kaki Korban
Seorang pria di Bekasi bernama Muhamad Al-Qodri Arifin (23), nekat menusuk temannya menggunakan pisau belati lantaran kepergok curi ponsel dan dompet.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Korban mendapat kekerasan dari tersangka berupa penusukan menggunakan pisau yang sudah disiapkan tersangka," kata Sutoyo.
Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka tusuk pada bagian wajah, leher, ketiak, lengan, dagu, dahi sebelah kanan bahu sebelah kanan, dada sebelah serta telapak tangan.
Beruntung, korban masih dapat selamat dan hingga kini masih menjalani pengobatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi.
Meski begitu, Sutoyo mengungkapkan, korban sempat berpura-pura meninggal saat tersangka terus menlancerkan serangan.
"Jadi korban pura-pura meninggal, setelah tersangka pergi dia bangun dan minta tolong ke tetangga sekitar kontrakan," jelas dia.
Sutoyo menambahkan, jika korban saat itu terus melakukan perlawanan, bisa jadi tersangka terus menyerang dan melukainya hingga benar-benar tewas.
"Pura-pura meninggal karena sudah luka parah, karena pelaku dengan membabi buta membacok korban," jelas dia.
Motif pelaku
Seorang pedagang nasi bebek di Bekasi bernama Muhamad Al-Qodri Arifin (23), nekat mencuri dompet dan ponsel milik temannya sendiri bernama Piliyanti hingga berujung penusukan.
Kapolsek Bekasi Timur Komisaris Polisi Sutoyo mengatakan, dari hasil pemeriksaan, motif tersangka melakukan kejahatan lantaran terdesak butuh uang untuk pulang kampung.
"Dari hasil pemeriksaan sementara dia belum pernah melakukan kejahatan seperti ini, jadi motifnya itu butuh uang," kata Sutoyo di Mapolsek Bekasi Timur, Rabu (18/3/2020).
Pria asal Ujung Pandang ini menurut Sutoyo, sempat diminta oleh keluarganya di kampung untuk pulang.
Tersangka yang hanya bekerja sebagai pedagang nasi bebek milin bos-nya ini, membutuhkan uang untuk ongkos pulang ke Ujung Pandang.
"Sebelumnya tersangka ini ditelpon oleh keluarganya di kampung untuk segera pulang, jadi dia membutuhkan ongkos buat pulang kampung," jelasnya.
Adapun tersangka saat ditanya mulai kenal dengan korban sejak kurang lebih satu bulan yang lalu. Mereka bertemu saat sama-sama kerja berjualan nasi pecel lele dengan bos yang sama.
"Kenal sama-sama dagang dulu, tapi saya udah enggak dagang pecel lele ganti nasi bebek, dia mau saya kenalin sama bos saya ini," kata Qodri di Mapolsek Bekasi Timur.
Ketika ditanya soal motifnya melakukan kejahatan, Qodri mengaku khilaf dan menyesali perbuatannya.
"Khilaf aja butuh uang, menyesal," singakatnya.
• BREAKING NEWS 4 Makelar Perdagangan Anak di Bawah Umur Kawasan Tangerang Dicokok Polisi
• Libur Sekolah, Ratusan Pelajar di Jakarta Barat Kena Razia di Warnet
• Korban Penusukan Pedagang Nasi Bebek Mengalami Luka Tusuk di 11 Titik
• Pengakuan Ibu Kandung 3 Kali Bercinta dengan Anak Sebelum Terciduk Polisi: Mungkin Pengaruh Setan
• Sapri dan Istri Sampai Bermalam di Bantaran Kali untuk Menunggu Kabar Keberadaan Sang Anak
Korban mengalami 11 luka tusuk
Kapolsek Bekasi Timur Polres Metro Bekasi Kota Komisaris Sutoyo, mengatakan, korban pencurian dengan kekerasan bernama Piliyanti sampai saat ini masih mendapatkan perawatan intensif di RSUD Kota Bekasi, Rabu, (18/3/2020).
"Sampai saat ini masih dirawat di RSUD Kota Bekasi, karena mengalami luka cukup parah ya," kata Sutoyo.
Sutoyo menjelaskan, korban mengalami luka hampir disekujur tubuh. Dari hasil pemeriksaan medis, terdapat 11 titik luka baik itu kuka tusuk dan luka memar akibat pukulan.
"Karena pada saat itu korban berusaha melawan, dia juga sempat ingin merebut pisau yang dibawa tersangka," jelasnya.
Adapun 11 titik luka itu terdapat di bagian wajah, leher, ketiak, lengan, dagu, dahi sebelah kanan bahu sebelah kanan, dada sebelah serta telapak tangan.
"Di lokasi kejadian juga banyak ditemukan bercak (darah) korban di seprei, di teras sekat kamar kontrakan," ungkapnya. (TribunJakarta.com)