Antisipasi Virus Corona di Bekasi

Wali Kota Bekasi Bingung Kematian Covid-19 Capai Ratusan Jiwa, Tapi Warga Sedikit yang Sadar

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi bingung kesadaran masyarakat masih minim untuk mengikuti anjuran pemerintah memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM/Yusuf Bachtiar
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, Minggu (26/4/2020). 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan kesadaran masyarakat masih minim untuk mengikuti anjuran pemerintah memutus rantai penyebaran Covid-19.

Ia sampai mengunggah gambar di akun Instagram pribadinya @bangpepen03, berisi data angka kematian akibat pandemi Covid-19 di wilayah Kota Bekasi mencapai ratusan jiwa.

Di data itu, Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kota Bekasi telah mancapai 1,957 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) mencapai 658 orang dan data pasien positif telah mencapai 255 orang.

Lalu untuk data kematian tercatat sudah ada 125 orang. Rinciannya, 100 orang meninggal dengan keterangan penyakit khusus (meninggal sebelum terkonfirmasi positif) dan 25 sisanya meninggal terkonfirmasi positif Covid-19.

"Saya ingin tunjukkan, ini sudah banyak yang meninggal, ini sudah banyak yang positif, apakah belum cukup untuk memahamkan warga? Korban 100 orang lebih itukan banyak," kata Rahmat saat ditanya soal unggahannya itu pada Minggu, (26/4/2020).

Bongkar Isi Tas Erick Thohir, Raffi Ahmad Kaget Lihat Jumlah Uang Menteri BUMN: Buat Saya Pak, THR

Dengan kondisi seperti ini, pemerintah tidak akan mengambil langkah represif terhadap warga yang masih mengabaikan anjuran pemerintah dalam aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Ya artinya begini loh, kita mau melakukan upaya represif enggak boleh. Pak Kapolri bilang, kita kondisi warga ya memang betul lagi masa gini," tegas dia.

Meski begitu, pihaknya bakal terus melakukan upaya-upaya penegakan aturan PSBB agar pandemi Covid-19 dapat segera berakhir.

"Intinya bukan represif ya bisa dibilang kita kembali pada himbauan karantina wilayah terbatas, setiap RT/RW punya peran aktif menghimbau warganya untuk tidak beraktivitas di luar rumah," tegas dia.

PSBB Berpotensi Diperpanjang

Rahmat pun mengakui, kemungkinan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Bekasi diperpanjang.

PSBB di Kota Bekasi sudan berjalan sejak Rabu, (15/4/2020) dan dijadwalkan berakhir pada 14 hari atau Selasa, (28/4/2020) mendatang.

"Mau tidak mau dan episentrumnya di Jakarta dan Bodebek ini rasanya harus sama dengan DKI (PSBB-nya diperpanjang)," kata Rahmat.

Sebelum itu dia bakal berkordinasi dengan kepala daerah di Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor dan Depok untuk sama-sama membahas perpanjangan PSBB.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved