Simpang Siur Izin Keramaian Pengajian Syekh Ali Jaber: Jawaban Kapolres, Pelaku Dijerat 2 Pasal
Panitia mengatakan sudah mengurus surat izin keramaian. Nyatanya, saat acara, tidak ada polisi yang berjaga
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Muji Lestari
Awalnya, kata Rudi, ia tak mengetahui ke mana anaknya pergi pada sore hari itu.
"Dia pergi sendiri, saya ada di rumah," kata Rudi.
Sementara itu, paman tersangka Rangga (28) menuturkan, jika Alfin memang memiliki gangguan kejiwaan.
Namun penyakit tersebut sudah diobati oleh keluarganya.
Menurut Rangga, Alfin sehari-hari menjadi penjaga kios isi ulang air minum di Rawajitu, Tulangbawang.
Tak ada gelagat mencurigakan saat Alfin bekerja di tempat isi ulang air tersebut.
Hanya saja, Alfin diketahui lebih banyak melamun.
"Kadang kalau ada yang mau isi ulang dia (Alfin) bengong saja, diam gak mau melayani," kata Rangga.
Setelah hari raya Idul Adha 2020, Alfin tak lagi kerja di Rawajitu dan pulang ke rumah kakeknya di Kelurahan Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung.
Rangga yang tinggal tak jauh dari rumah tersangka mengetahui betul bagaimana keseharian keponakannya tersebut.
Ia mengatakan, Alfin hanya lulusan SD dan sempat mengenyam pendidikan sampai jenjang SMP, namun tidak selesai.
Kemungkinan, kata Rangga, penyakit gangguan jiwanya kembali kambuh pascapulang dari Rawajitu.
Menurut Rangga, keanehannya muncul ketika mendengar pengajian dari pengeras suara masjid.
• Syekh Ali Jaber Beberkan Kejanggalan Penikam, Polisi: Pelaku Merasa Terbayang-bayang
• Pelaku Penusuk Sudah Intai Syekh Ali Jaber di Media Massa Sejak Lama, Ngaku Halu Dengar Ceramah
• Vanessa Terungkap Dilanda Gangguan Kecemasan: Ingin Bunuh Diri, Konsum Xanax Karena Gagal Nikah
"Terakhir itu dia kalau dengar suara pengajian langsung tutup kuping, katanya pusing dengar itu (suara pengajian)," jelas Rangga.
Namun, Rangga mengaku tak mengetahui apa pembicaraan terakhir antara tersangka dan orangtuanya, sebelum melakukan penusukan.
"Kalau itu (pembicaraan dengan orangtua) saya enggak tahu, karena kata keluarganya waktu itu (kejadian) ga ada orang di rumah," tandas Rangga. (Kompas.com/Tribun Lampung)