Suami Aniaya Perawat, Melisa Pojokkan Korban: Saya Gak Bohong, Saya Berani Bersaksi di Pengadilan

Diketahui polisi tiba di rumah pelaku di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Jumat (16/4/2021) pukul 21.00 WIB.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Kurniawati Hasjanah
Istimewa via Sripoku
Perawat dihajar keluarga pasien di RS Siloam, Palembang, Sumatera Selatan. 

JT mengaku tersulut emosi akibat kelelahan usai menunggu anaknya yang sedang di rawat.

"Saya emosi sesaat saja, saya mohon maaf kepada seluruh pihak yang merasa dirugikan terutama korban. Saya tersulut emosi dikarenakan saya sudah kelelahan menjaga anak sejak beberapa hari kemarin," ungkapnya.

Sementara itu atas perbuatannya, JT disangka dengan Pasal 351 KUHP tengan penganiayaan.

"Tersangka diancam penjara selama dua tahun. Hasil pemeriksaan tersangka sudah mengakui seluruh perbuatannya, " kata Kombes Irvan.

Baca juga: Viral Video Jokowi Menumpang ke Toilet Rumah Warga, Begini Sikap Sigap Sejumlah Ajudannya

JT tega menganiaya seorang tenaga kesehatan, sang istri Melisa justru tetap menyalahkan korban.

Melisa mengatakan sedari awal ia menilai CRS adalah perawat yang ketus.

Padahal kala itu CRS hanya mengingatkan Melisa untuk tak menidurkan sang anak di siang hari, agar saat malam bisa tertidur pulas.

Wanita itu rupanya tak terima dinasihati demikian.

"Sebenernya jujur, dari awal di situ perasaan saya sudah tidak enak melihat sikap suster itu. Dari nada bicaranya saja agak ketus, saat menangani anak saya yang rewel juga nyeletuk 'Ini (anaknya) rewel terus, harusnya kalau siang jangan ditidurin jadi malem ngga rewel terus',"

"Yah saya jadi tidak enak lah dengernya, kok bisa seorang suster tega ngomong seperti itu," terangnya.

Perawat dihajar keluarga pasien di RS Siloam, Palembang, Sumatera Selatan.
Perawat dihajar keluarga pasien di RS Siloam, Palembang, Sumatera Selatan. (Istimewa via Sripoku)

Baca juga: Tampilkan Nuansa Luxury, Intip Koleksi Busana Terbaru Desainer Ayu Dyah Andari

Melisa kemudian mengatakan penganiayaan yang dilakukan sang suami terjadi karena CRS tak bersikap profesional.

"Saya mau klarifikasi di sini, kejadian tersebut bermula karena adanya ketidak profesionalan seorang suster Rumah Sakit dalam melayani pasien,"

"Menurut saya sebagai orang tua bisa berakibat fatal, apalagi anak saya masih balita," ungkap Melisa mengawali cerita.

Saat anak Melisa selesai dirawat dan akan pulang ke rumah, ia mengatakan CRS melepas infus anaknya yang menurutnya tidak dilakukan secara profesional.

"Ternyata bener kejadian kan, sudah dia nyabutnya kasar, darah sampai kemana-mana di baju, lantai, kasur,"

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved